Internasional

Sedih! 102 Warga Sipil Ukraina Tercatat Tewas, Bahkan Lebih

Eqqi Syahputra, CNBC Indonesia

28 February 2022 21:10

Police detain a demonstrator during an action against Russia's attack on Ukraine in St. Petersburg, Russia, Saturday, Feb. 26, 2022. Protests against the Russian invasion of Ukraine resumed on Saturday evening, with people taking to the streets of Moscow and St. Petersburg for the third straight day despite mass arrests. OVD-Info rights group reported that at least 325 people were detained in 26 Russian cities on Saturday in antiwar protests, nearly half of them in Moscow. (AP Photo/Dmitri Lovetsky) — Foto: Polisi menahan seorang demonstran selama aksi menentang serangan Rusia ke Ukraina di St. Petersburg, Rusia, Sabtu (26/2/2022). (AP Photo/Dmitri Lovetsky)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pihak Hak Asasi Manusia PBB mencatat bahwa setidaknya ada 102 warga sipil di Ukraina tewas dan 304 lainnya terluka, sejak Rusia melancarkan invasinya ke negara Ukraina pada Kamis (24/2/2022) lalu.

Meski begitu, Kepala hak asasi manusia PBB, Michelle Bachelet, mengatakan angka ini hanya perkiraan saja. Angka korban sebenarnya ia perkirakan jauh lebih banyak.

"Sebagian besar warga sipil ini tewas oleh senjata peledak dengan daerah dampak yang luas, termasuk penembakan dari artileri berat dan sistem roket multi-peluncuran, dan serangan udara. Angka sebenarnya, saya khawatir, jauh lebih tinggi," ujar Michelle dikutip dari Reuters, Senin (28/2/2022).

Baca:

Zelenskyy 'Ngarep' UE Segera Terima Keanggotaan Ukraina

Diketahui, sekitar 422.000 orang Ukraina telah meninggalkan negara mereka. Sementara penduduk yang masih mengungsi di dalam negeri masih lebih banyak.

Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy, telah mendesak Uni Eropa untuk mengizinkan Ukraina agar mendapatkan keanggotaan di bawah prosedur khusus segera mungkin. Ini dilakukannya agar mendapatkan bantuan dari invasi Rusia.

"Tujuan kami adalah untuk bersama semua orang Eropa dan yang paling penting, menjadi setara. Saya yakin itu adil, saya yakin kami pantas mendapatkannya," tutur Zelenskyy.