Batal Mogok, Sebagian Pedagang Daging Tetap Gak Jualan

Jakarta, CNBC Indonesia - Kalangan pedagang daging sapi membatalkan rencana mogok berjualan pada pekan ini, artinya mereka tetap berjualan seperti biasanya.
Meski demikian, ada sebagian pedagang yang tetap melakukan aksi mogok berjualan pada Senin, (28/2/22). Hal itu salah satunya terlihat di Pasar Galaxy, Bekasi.
Sekretaris Jenderal DPP Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Sekjen DPP IKAPPI) mengkonfirmasi memang ada yang mogok, namun Ia berharap jangan sampai masyarakat kesulitan untuk mendapatkan kebutuhan pokoknya.
"Ya (ada yang mogok, tapi) memang kita berharap agar tidak semua pedagang daging mogok," katanya kepada CNBC Indonesia, Senin (28/2/22).
Pemerintah pun perlu turun cepat untuk menindak lebih lanjut fluktuasi harga daging sapi. Saat ini harga daging sapi sudah menyentuh Rp 140 ribu/Kg.
Padahal menurut Permendag 7/2020 tentang Harga Acuan Pembeli di Tingkat Petani dan Harga Acuan Penjualan di Tingkat Konsumen, harga daging sapi maksimal sebesar Rp 105 ribu, khususnya untuk Paha Belakang (penutup, pendasar, kelapa, dan tanjung).
"Jelang Ramadhan agar pemerintah bisa perhatikan poin-poin produksi, distribusi. Pemerintah intervensi, kalo ngga ini kan terjadi setiap tahun," sebutnya.
Pecahnya suara pedagang daging sapi sama halnya terjadi di pedagang tahu-tempe. Semula, pedagang tahu tempe bakal mogok berjualan karena mahalnya kedelai, namun asosiasi membatalkannya. Meski demikian, masih ada pedagang yang tetap mogok.
"Sama halnya mas kondisi kedelai kita, perlahan kita akan terus berkomunikasi dengan pemerintah perihal kondisi yg terjadi dilapangan untuk penyelesaian dari hulu hingga ke hilir," jelas Reynaldi.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
