Kerjasama RI & Investor Rusia di Kilang Tuban Jalan Terus!

Pratama Guitarra, CNBC Indonesia
Jumat, 25/02/2022 19:28 WIB
Foto: Kilang Tuban Pertamina. (Dok. Pertamina)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia (PRPP) memastikan, pelaksanaan pembangunan New Grass Root Refinery and Petrochemical (NGRR) atau Kilang Tuban RI tidak mengalami gangguan. Investor dari Rusia yakni Rosneft dipastikan tetap komitmen menyelesaikan proyek kilang penghasil petrokimia ini.

Presiden Direktur PRPP, Kadek Ambara Jaya menyampaikan, bahwa sampai saat ini kerjasama dengan Rosneft masih tetap berjalan. "Rosneft masih tetap committed untuk menyelesaikan tahap rancangan bangun (Front End Engineering design) dan juga mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan," ungkap Kadek kepada CNBC Indonesia, Jumat (25/2/2022).

Kegiatan rancang bangun dilakukan untuk menuju ke proses persetujuan Final Investment Decision di Kuartal III tahun 2023. Adapun saat ini, kata Kadek, tahapan rancang bangun (Front End Engineering Design) sudah mencapai 78.9%


"Dan selesai tahapan ini di Bulan Mei 2022," ungkap Kadek.

Seperti yang diketahui, PT Pertamina (Persero) bersama dengan Rosneft membentuk perusahaan patungan atau joint venture (JV) dengan yakni bernama PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia (PRPP).

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Tutuka Ariadji menyampaikan bahwa menurut kacamata dia sejauh ini investasi Rosneft dalam pembangunan Kilang Tuban tidak mengalami gangguan meskipun negara asal Rosneft tengah mengalami konflik dan ancaman perang.

"Kami lihat semestinya tidak (terganggu), berjalan dengan baik dan dalam studi dan ada juga tentang lahan, masih tahap awal. saya pikir cukup baik sesuai dengan target dan dilihat baik dengan Rusia, kerjasama dengan baik. kita melihat belum ada pengaruh di proyek Rosneft," terang Tutuka kepada CNBC Indonesia, Selasa (22/2/2022).

Seperti yang diketahui, dalam perusahaan patungan Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia itu, Rosneft memiliki pemegang kendali sebesar 45% dan sisanya 55% adalah PT Pertamina (Persero).

Proyek Kilang GRR Tuban adalah program pembangunan kilang minyak baru yang terintegrasi dengan kilang petrokimia guna mewujudkan ketahanan energi negeri. Selain produk BBM, Kilang GRR Tuban bertujuan menghasilkan produk petrokimia sebesar 2.820 kilo ton per tahun, serta paraxylene sebesar 1.300 kilo ton per tahun.

Sebagai proyek strategis, Kilang GRR Tuban diproyeksikan akan menjadi salah satu kilang terbesar Indonesia dan menghasilkan produk BBM berkualitas seperti Gasoline, Diesel, dan Avtur hingga 229 ribu barel per hari. Guna menunjang proyek strategis tersebut, Pertamina Rosneft proaktif melibatkan pekerja lokal, di mana angka serapan telah mencapai 1.220 pekerja di area Tuban.


(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Pertamina NRE Akuisisi 20% Saham Perusahaan EBT Filipina