INTERNASIONAL

Ukraina Makin Mencekam, AS: Pasukan Rusia Sudah Dekat Kyiv

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
25 February 2022 11:40
Perbandingan Kekuatan Militer Ukraina & Rusia
Foto: Infografis/ Perbandingan Kekuatan Militer Ukraina & Rusia/ Aristya Rahadian

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Amerika Serikat (AS) menyampaikan bahwa pasukan mekanik Rusia telah berada 20 mil atau 32 km dari ibukota Ukraina, Kyiv. Ini dikatakan di sesi dengan DPR AS, Kamis (24/2/2022) malam waktu setempat.

Dua sumber mengatakan pejabat tinggi pemerintahan Presiden Joe Biden memberi tahu bahwa pasukan-pasukan itu datang dari wilayah Belarus. Pasukan ini digunakan untuk melumpuhkan infrastruktur militer yang dimiliki Ukraina.

"Elemen Rusia lain yang memasuki Ukraina dari Rusia sedikit lebih jauh, tetapi keduanya menuju ke Kyiv dengan tujuan mengepung kota dan berpotensi menggulingkan pemerintah Ukraina," ujar sumber itu kepada CNN International.

Sementara itu, sebuah laporan langsung CNN menggambarkan pasukan Rusia yang sudah mulai menguasai sebuah pangkalan udara yang terletak dekat Kyiv. Dalam rekaman live itu, terlihat pasukan Rusia yang sedang dalam kontak tembak dengan militer Ukraina.

"Mereka merupakan militer Rusia yang mengklaim telah menguasai pangkalan udara militer ini," lapor wartawan media asal AS itu, Matthew Chance.

Hingga saat ini serangan dari Rusia terus diarahkan menuju Kyiv. Sebuah laporan mengatakan bahwa Rusia juga telah meluncurkan serangan rudal balistik ke pusat pemerintahan Ukraina itu dari Belarus, sekutu dekatnya.

Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa "kelompok sabotase" Rusia telah memasuki ibu kota Kyiv. Ia mendesak warga kota untuk tetap waspada dan mematuhi jam malam.

Ia juga menambahkan bahwa dia dan keluarganya tetap di Ukraina. Meskipun Rusia mengidentifikasi dia sebagai "target nomor satu".

"Menurut informasi kami, musuh menandai saya sebagai target No. 1, keluarga saya, sebagai target No. 2," katanya dikutip AFP dan CNN

"Mereka ingin menghancurkan Ukraina secara politik dengan menghancurkan kepala negara. Kami memiliki informasi bahwa kelompok sabotase musuh telah memasuki Kyiv."

Presiden Rusia Vladimir Putin sendiri menuduh pemerintahan Zelensky membiarkan kekerasan yang berat terjadi di wilayah Donbass. Wilayah itu didominasi etnis Rusia dan telah diambil alih Moskow.


(tps/tps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 7 Fakta Nego Damai Perdana Rusia-Ukraina, Perang Berakhir?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular