Kecam Putin, Erdogan: Kami Menolak Operasi Militer Rusia

Intan R. Dewi, CNBC Indonesia
Kamis, 24/02/2022 20:24 WIB
Foto: Erdogan Putin (Presidential Press Service via AP, Pool)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengecam serangan yang diluncurkan Rusia ke Ukraina. Ia mengatakan invasi Rusia ke Ukraina sebagai "pukulan berat" bagi perdamaian regional.

"Kami menolak operasi militer Rusia," kata Erdogan dalam pidatonya, dikutip dari Aljazeera, Kamis (24/2/2022).

Invasi tersebut, kata dia, adalah pukulan berat bagi perdamaian dan stabilitas regional. Karenanya, Erdogan menyerukan resolusi krisis melalui dialog.


Pemimpin Turki itu juga menambahkan bahwa dia telah menyampaikan dukungan Kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy melalui panggilan telepon.

Seperti diketahui, Presiden Rusia, Vladimir Putin, menyatakan melakukan operasi militer terhadap Ukraina pada pagi ini.

Diberitakan bahwa Rusia telah mengumpulkan pasukan di perbatasannya dengan Ukraina. Ada sekitar 150 ribu pasukan yang disiagakan Presiden Putin.

Dikabarkan bahwa sebuah kawah rudal dengan lebar sekitar empat hingga lima meter menganga ke dalam bumi. Kawah rudal itu terbentuk di antara dua gedung apartemen setinggi lima lantai yang hancur. Petugas pemadam kebakaran berjuang untuk memadamkan sisa-sisa kobaran api.

Beberapa bangunan lain di jalan itu rusak parah, jendelanya pecah dan kusen pintunya tergantung di udara pagi yang dingin.

Pemandangan memilukan itu adalah salah satu kerusakan pertama yang dilaporkan setelah Rusia melancarkan invasi ke Ukraina Kamis pagi.

Sebelumnya, ledakan terdengar di beberapa lokasi di seluruh negeri pada dini hari.


(hsy/hsy)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Rusia Klaim Rebut Desa di Dnipropetrovsk, Ukraina Membantah!