NATO Pastikan Tak Kirim Pasukan ke Ukraina
Jakarta, CNBC Indonesia - Kepala Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) Jens Stoltenberg mengatakan bahwa aliansi tersebut tidak berencana mengirim pasukan ke Ukraina setelah Rusia menginvasi negara tersebut.
"Kami tidak memiliki pasukan NATO di Ukraina, dan kami tidak memiliki rencana untuk mengirim pasukan NATO ke Ukraina," kata Stoltenberg dalam konferensi pers setelah pertemuan darurat perwakilan aliansi, seperti dikutip AFP.
Meski begitu, Stoltenberg mengatakan bahwa NATO akan memperkuat kehadirannya di wilayah timur Eropa setelah invasi Rusia ke Ukraina.
"Dalam beberapa hari dan minggu mendatang ... kami akan lebih meningkatkan kehadiran kami di bagian timur aliansi," kata Stoltenberg.
"Kami telah mengerahkan ribuan pasukan."
Stoltenberg mengatakan serangan Rusia ke Ukraina tidak mengejutkan karena sudah diprediksi oleh intelijen NATO sejak beberapa bulan lalu. Menurutnya, Moskow tidak pernah serius untuk benar-benar terlibat dalam upaya diplomatik.
Rusia sekarang melakukan serangan skala penuh ke Ukraina menggunakan pasukan udara, darat dan lautnya, kata Stoltenberg.
"[Serangan] ini akan menimbulkan penderitaan yang sangat besar pada orang-orang di Ukraina."
Ukraina bukanlah anggota NATO, yang merupakan aliansi militer paling kuat di dunia, tetapi negara itu berupaya masuk ke pakta tersebut dan membuat Rusia marah.
Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin membeberkan alasan melakukan serangan ke Ukraina. Putin mengumumkan operasi militer di wilayah Donbas di timur Ukraina meski ledakan hampir terjadi di beberapa kota Ukraina, termasuk Kyiv.
"Keadaan mengharuskan kami untuk mengambil tindakan tegas dan segera," kata Putin, dalam pidato yang disiarkan televisi, menurut transkrip RIA-Novosti, Kamis (24/2/2022).
Serangan militer Rusia mulai membuatUkraina bersimbah darah. LaporanAFP menyebut seorang putra menangisi jenazah ayahnya di antara puing-puing serangan rudal di distrik perumahan di kotaChuguiv,Ukraina timur.
(hsy/hsy)