Ngeri! Banyak Mantan Aparat Perhubungan Jadi Calo KIR Palsu

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
24 February 2022 17:30
Petugas Dishub mengecek  kendaraan bus pra angkutan lebaran di Terminal Bus Kalideres, Jakarta, Selasa (22/5). Pengujian kelaikan kendaraan ini berlangsung dari 14 mei -  7 juni. Dinas setempat juga akan rutin memastikan layak jalan dari H-8 sampai H+8. Periksaan yang lihat seperti kir,  STNK,  Izin Trayek, dan semua komponen kendaraan bus yang dipastikan layak jalan.  Bagi yang sudah lulus pengecekan akan diberikan lulus uji. Kesiapan lonjakan penumpang pada mudik lebaran. setiap PO udah menyiapkan cadangan bis bantuan dan pastinya wajib diuji juga.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Kasus pemalsuan kartu uji kendaraan bermotor (KIR) marak terjadi hingga kini. Yang mengejutkan, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi mengungkapkan bahwa pelaku pemalsuan justru banyak mantan aparat perhubungan.

"Sudah cukup banyak pemalsu terutama mungkin orang-orang yang dulunya orang Perhubungan, sudah nggak bertugas tapi tahu tata cara teknisnya.  Seperti di Jakarta Udara dulu ada unsur dari orang dalam tapi sudah pensiun," katanya dalam konferensi pers, Kamis (24/2/22).

Selain di wilayah Jabodetabek, kasus pemalsuan kartu KIR juga menyebar di berbagai daerah. Dan, dari waktu ke waktu petugas di lapangan makin mudah menemui pemalsuan tersebut.

"Di Malang ada, Padang, Balikpapan, Kalsel ada. Secara bertahap pemalsuan mudah kena (diketahui) karena membaca dengan HP saja jadi mudah diketahui, berbeda dengan dulu harus pakai reader khusus," sebut Budi.

Karena banyaknya kasus ini, mereka yang terlibat juga sudah mulai menjalani penyidikan dengan pasal pemalsuan 263 KUHP. Kepolisian di Jakarta Utara, Malang hingga Kalimantan Selatan telah banyak melakukan pelaporan.

Sayangnya, pelaku usaha yang lebih mengandalkan calo demi menangani pengurusan KIR secara langsung juga banyak. Padahal, kartu uji KIR ini sangat penting karena memiliki chip yang berisi data penting seperti data dan nomor kendaraan hingga identitas pemilik.

"Calo biro jasa banyak yang memainkan pemalsuan itu, seolah-olah operator diakali. Calo kasih kartu ini, nyatanya kartu ini banyak pemalsuan, nggak punya chip di dalamnya, berarti data kendaraan nggak muncul. Meskipun secara kasat mata benar mirip tapi ketika dicek palsu," jelas Budi.


(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Mudik Nataru, 3,9 Juta Orang Andalkan Angkutan Umum

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular