Dirut PLN Beberkan Detik-detik Penghapusan Pembangkit Diesel

Teti Purwanti, CNBC Indonesia
24 February 2022 10:30
RUPTL Hijau, PLN Berinovasi Hasilkan Energi Bersih dan Murah(CNBC Indonesia TV)
Foto: RUPTL Hijau, PLN Berinovasi Hasilkan Energi Bersih dan Murah(CNBC Indonesia TV)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT PLN (Persero) menargetkan bisa melakukan konversi pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) diganti dengan pembangkit tenaga surya (PLTS). Saat ini PLN tengah membuka lelang inovasi beserta baterai untuk mengubah PLTD menjadi energi terbarukan itu.

Dirut PLN Darmawan Prasodjo menyampaikan, saat ini pihaknya memiliki sebanyak 5.200 unit pembangkit diesel. Secara bertahap pembangkit itu akan dikonversi ke EBT.

"Fosil diubah jadi terbarukan, mahal jadi murah, ini strategi kita, dari 2 Giga Watt, ada 588 MW yang akan diubah jadi EBT, sebagian akan terkoneksi dengan transmisi, ada juga yang gas," terang Darmawan dalam Energy Outlook, CNBC Indonesia, Kamis (24/2/2022).

Tercatat, dari 588 MW pembangkit, PLN akan membuka lelang sebesar 250 MW. Adapun lelang yang disiapkan selama dua bulan ini adalah lelang kompetisi inovasi, teknologi baterai, seperti misalnya lithium, liquid, yang lebih murah.

"Ada evaluasi, speck kami buka, yang penting bagaimana terbarukan bisa kompetitif dibanding fosil, eliminasi barier to entry, daftar pagi ini jumlah peserta 180 sekian eligibel 160, transparan dan kredibel, semoga harga bisa turun, dengan upaya-upaya bisa menunggu hasil akan di lakporkan ke pemerintah," tandas dia.

Di sisi lain, Darmawan menyatakan bahwa pengembangan energi hijau memerlukan inovasi. Hal itu supaya energi yang dihasilkan dari pembangkit EBT itu bisa lebih murah dari pembangkit fosil,

Darmawan berkisah, di tahun 2015 pihaknya melakukan lelang PLTS dengan harga US$ 25 sen, dan terus mengalami penurunan di tahun 2019 US$ 10 sen.

"Sekarang US$ 3,3 sen, artinya manusia berinovasi, kebudayaan manusia selalu bisa berinovasi, EBT harganya semakin murah. Energi batre saat ini 12 sen, tapi dibanding 2015 turun 80%, 2026 barangkali bisa US$ 4-5 sen," ungkap Darmawan di Energy Outlook, CNBC Indonesia, Kamis (24/2/2022).

Adapun pemerintah mendorong agar PLN bersama-sama bisa menjadi bagian kekuatan inovasi, sehingga tidak ada lagi anggapan bahwa energi kotor itu yang murah dan energi bersih mahal.

"Jadi dilema, EBT bisa tapi nanti akan membebani APBN dengan cukup berat, padahal banyak porsi lain, jadi harus berinovasi. Jadi lelang dari diesel dan impor jadi EBT dengan batreai, unlock kekuatan inovasi, harga semakin turun," tandas dia.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article PLN Buka Lelang Konversi Diesel ke PLTS, Siapa Minat?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular