
Hong Kong Sebar "Helikopter" Uang Rp 301 T, Buat Kupon Makan!

Jakarta, CNBC Indonesia - Hong Kong akan menyebar "helikopter" uang senilai HK$ 170 miliar atau US$ 21,8 miliar (sekitar Rp 301 triliun) untuk warganya. Ini langkah baru memerangi dampak pandemi Covid-19 dan menyelamatkan ekonomi kota itu.
Uang tersebut akan diberikan kepada para pengangguran temporer (sementara) di wilayah bekas jajahan Inggris ini senilai HK$ 10.000. Ada juga kupon (voucer) konsumsi untuk warga senilai yang sama.
Anggaran itu juga akan mengalokasikan HK$22 miliar untuk langkah anti pandemi lain. Seperti meningkatkan pengujian Covid-19, pengadaan alat tes dan memberikan dukungan kepada Otoritas Rumah Sakit kota.
Ada pula HK$ 6 miliar untuk membeli lebih banyak vaksin Covid-19. Rata-rata akan dipakai sebagai dosis booster.
"Pada saat kritis ini, kita perlu mengarahkan lebih banyak sumber daya untuk meringankan kesulitan masyarakat dan memberi UKM ruang bernafas untuk menstabilkan ekonomi dan menjaga kepercayaan publik," kata Sekretaris Keuangan Hong Kong Paul Chan Rabu (23/2/2022) waktu setempat, dikutip CNBC International.
Langkah ini termasuk pengurangan 100% pajak keuntungan untuk bisnis dan pajak pendapatan individu (dibatasi HK$ 10.000). LaluĀ pembebasan sewa pada bisnis terdampakĀ Covid-19.
Hong Kong terus mencatat rekor kasus Covid-19 di gelombang kelima Covid-19 saat ini. Di mana ada 8.674 kasus baru kemarin sengam 49 kematian.
Mengutip Worldometers, ada 61.631 kasus aktif. Sejak pandemi Hong Kong mencatat 75.248 kasus dengan total 385 kematian.
Sama seperti kota lain di China daratan, Hong Kong sangat terkait aturan nol Covid-19. Ini berbeda dengan sejumlah negara yang mulai berdamai dengan Covid-19.
Penduduk di Hong Kong dilarang melakukan pertemuan publik lebih dari dua orang. Sementara sebagian besar tempat, termasuk sekolah, gereja, dan pusat kebugaran ditutup.
Makan di restoran dilarang dari jam 18.00 sementara kebanyakan orang terus bekerja dari rumah (wfh). Mulai akhir Februari, izin vaksin berlaku di mana hanya yang divaksinasi yang bisa mengunjungi tempat-tempat termasuk pusat perbelanjaan dan supermarket.
"Gelombang epidemi gelombang kelima telah memberikan pukulan berat ke Hong Kong dan membanjiri kapasitas penanganan kota itu," kata Pemimpin Hong Kong Carrie Lam, dikutip Sky News pekan lalu.
"Situasinya sangat tidak diinginkan dan pemerintah merasa khawatir dan menyesal tentang hal itu."
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Hong Kong 'PPKM' Ketat Mulai Besok, Covid Kembali Menggila?