Tahun Ini, Target Pembangunan Kilang 'Raksasa' Balikpapan 65%
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) menyebut pembangunan proyek strategis nasional (PSN) Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan, Kalimantan Timur akan mencapai 65% di tahun ini.
"Untuk 2022 ini kami targetkan pencapaian RDMP Balikpapan sekitar 65% kita akan targetkan di akhir tahun," jelas Dirut PT KPI, Djoko Priyono kepada CNBC Indonesia, Rabu (23/2/2022).
Pada awal 2022 ini, kata Djoko PTKPI melalui Kilang Pertamina Balikpapan ini sudah menuntaskan milestone penting. Di antaranya pemasangan dua equipment utama di Resideu Catalytic Cracking (RCC) regenerator.
"Dan beberapa milestone lainnya di 2022 yang akan kita targetkan selesai dan commisioning untuk tangki timbun fit RCC dengan kapasitas 61.123 meter kubik," ujarnya lagi.
Djoko menjelaskan, nantinya project RDMP akan dioperasikan secara bertahap. Pada Oktober 2023, akan dilakukan existing unit untuk melakukan refinery dengan kapasitas 360 MB/bln.
Kemudian pada tahap berikutnya, untuk memulai produksi untuk RSCC kompleks di mana pada 2024 akan menambah produksi gasoline sekelas Pertamax Euro 5 dan Propylene.
"Kita betul-betul akan start untuk gasoline block pada November 2024. Jadi all unit proses di 2024 semua akan siap untuk produksi," ujarnya.
Djoko menyampaikan, sampai Februari 2022 ini, pembangunan Kilang Balikpapan sudah mencapai 48,05%. Langkah-langkah percepatan dan implementasi penilaian keberhasilan proyek, kata Djoko juga terus dilakukan. Sehingga optimistis proyek RDMP Balikpapan akan berjalan sesuai target dan secara keseluruhan dapat beroperasi pada 2024.
"Jadi, tahun 2024 over all seluruh unit proses di Kilang Balikpapan, RDMP ini akan beroperasi dan memproduksi BBM (Bahan Bakar Mineral) dan Petrochemical. Nah, keberhasilan atas capaian ini juga ditunjang oleh beberapa faktor," ujar Djoko.
Beberapa faktor yang dimaksud mulai dari kedatangan peralatan utama dari proses pembangunan kilang RDMP hingga memanfaatkan sumber daya manusia yang berkualitas, yang berorientasi pada pemberdayaan potensi lokal dan penggunaan peralatan dengan teknologi tinggi.
Kemudian, kata Djoko tidak kalah pentingnya adalah penerapan aspek RCC excellent. "Jadi, kita menerapkan standar keselamatan kerja yang tinggi di semua lini project."
Sebagai gambaran, RDMP Balikpapan ini akan meningkatkan kualitas produk menjadi standar Euro 5 dan target penyerapan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) minimum 30%.
RDMP Balikpapan juga bertujuan meningkatkan kompleksitas kilang dari 4.4 menjadi 8.8 yang dihitung melalui Nelson Complexity Index.
RDMP yang dijalankan juga bertujuan untuk meningkatkan fleksibilitas mengolah minyak mentah ekonomis yang tersedia di pasar.
Sesuai dengan target re-forecast, Proyek RDMP Balikpapan ini harus dapat menyelesaikan pembangunan serta mengoperasikan Utilities Complex yang baru pada tahun 2023, serta RFCC dan Alkylation Complex di semester satu tahun 2024 dan unit penghasil HOMC pada akhir semester dua tahun 2024.
(pgr/pgr)