FOTO INTERNASIONAL

Menyemut, Potret Warga Hong Kong Tes Massal karena Omicron

AP Photo, Reuters, CNBC Indonesia
Rabu, 23/02/2022 12:29 WIB

Pemerintah Hong Kong menguji seluruh populasinya yang berjumlah 7,5 juta orang untuk menangani penyebaran Covid-19.

1/6 Antrean warga untuk malakukan tes Covid massal ditengah lonjakan kasus Covid-19 di Hong Kong. (AP/Vincent Yu)

Kenaikan kasus Covid-19 di Hong Kong membuat pemerintah melakukan tes ke seluruh warga kota. Sebanyak 7,5 juta penduduk akan di tes, mulai Februari hingga Maret. (AP/Vincent Yu)

2/6 Antrean warga untuk malakukan tes Covid massal ditengah lonjakan kasus Covid-19 di Hong Kong. (AP/Vincent Yu)

Antrean warga terlihat Rabu (23/2/2022) waktu setempat. Kenaikan kasus Covid-19 didorong varian Omicron. (REUTERS/LAM YIK)

3/6 Antrean warga untuk malakukan tes Covid massal ditengah lonjakan kasus Covid-19 di Hong Kong. (AP/Vincent Yu)

“Populasi akan diuji tiga kali pada bulan Maret. Kapasitas pengujian akan ditingkatkan menjadi 1 juta per hari atau lebih,” kata Pemimpin Hong Kong Carrie Lam, seperti dikutip Reuters. (AP/Vincent Yu)

4/6 Antrean warga untuk malakukan tes Covid massal ditengah lonjakan kasus Covid-19 di Hong Kong. (AP/Vincent Yu)

Hong Kong telah melaporkan sekitar 5.000 infeksi harian baru sejak 15 Februari. Jumlah ini mengancam sistem perawatan kesehatannya. Sejak lonjakan saat ini dimulai pada awal tahun, kota ini telah mencatat hampir 54.000 kasus dan 145 kematian. (REUTERS/LAM YIK)

5/6 Antrean warga untuk malakukan tes Covid massal ditengah lonjakan kasus Covid-19 di Hong Kong. (AP/Vincent Yu)

Perintah untuk pengujian di seluruh kota datang setelah otoritas Beijing mengirim petugas kesehatan dan sumber daya medis pekan lalu, untuk membantu mengatasi wabah di wilayah yang kini masuk ke China itu. (AP/Vincent Yu)

6/6 Antrean warga untuk malakukan tes Covid massal ditengah lonjakan kasus Covid-19 di Hong Kong. (AP/Vincent Yu)

Langkah-langkah jarak sosial saat ini, seperti larangan makan di restoran setelah jam 18.00, akan diperpanjang hingga setidaknya 20 April. Larangan penerbangan masuk dari AS, Inggris, dan tujuh negara lainnya juga akan diperpanjang hingga setidaknya 20 April. (REUTERS/LAM YIK)