RI-China-India Kena Imbas Ancaman Baru Selain Covid, Apa Itu?
Jakarta, CNBC Indonesia - Pandemi Covid-19 bukan satu-satunya ancaman saat ini. Di Asia, prediksi kota-kota yang akan tenggelam dalam beberapa dekade mendatang merupakan salah satu ancaman jangka panjang dan momok menakutkan bagi wilayah ini.
Ini diprediksi melalui studi Environmental Research Letters, dengan penelitian yang dilakukan Princeton University dan Potsdam Institute for Climate Impact Research di Jerman.
Laporan mereka menyebutkan akan ada sekitar 200 juta penduduk perkotaan mendapati tempat tinggal mereka terendam air laut hingga setinggi lutut. Wilayah mereka juga akan lebih rentan dilanda badai.
Situasi terburuk diperkirakan berpotensi terjadi kawasan Asia, yang menjadi lokasi dari sembilan kota besar dengan risiko tinggi. Area-area dengan pembangunan pesat di China, India dan Indonesia, khususnya di Jakarta, diprediksi akan menghadapi "kehancuran".
Selain itu ada pula wilayah di daratan Bangladesh dan Vietnam. Banyak kota diprediksi akan berada di bawah garis pasang tinggi untuk jangka panjang, saat suhu global naik 2 derajat Celcius.
"Sekitar lima persen dari total populasi dunia saat ini tinggal di daratan yang ada di bawah level air pasang yang diperkirakan akan naik berdasarkan karbon dioksida yang ditambahkan oleh aktivitas manusia ke dalam atmosfer," kata CEO dan kepala peneliti Climate Central, Ben Strauss, yang memimpin penyusunan laporan tersebut, dikutip dari .
Kenaikan permukaan laut diperkirakan mencapai setengah meter hingga kurang dari dua kali lipat dari itu. Ini bergantung pada seberapa cepat polusi karbon berkurang.
Laporan itu juga mengatakan lautan akan terus meluas selama ratusan tahun, setelah tahun 2100. Fenomena ini dipicu oleh lapisan es yang mencair, panas yang terjebak di lautan dan dinamika air yang menghangat.
"Kenaikan juga tidak akan terpengaruh meski dunia menurunkan emisi gas kaca dengan agresif," tulis laporan tersebut.
Sebelumnya India dan China sudah berencana untuk mengurangi konsumsi minyak bumi sebagai bagian dari target emisi karbon bersih (net zero) dalam beberapa dekade mendatang. Sebagaimana diketahui, kedua negara ini merupakan penyumbang emisi terbanyak dunia.
(tfa/tfa)