Benarkah Ada Gabungan Varian Delta dan Omicron? Ini Kata Ahli
Jakarta, CNBC Indonesia - Beberapa negara mulai tidak lagi mengkhawatirkan Covid-19 dan menjadi virus tersebut flu biasa. Negara-negara tersebut antara lain, Inggris, Denmark, Irlandia, Belanda, Prancis dan Norwegia. Kebanyakan dari negara-negara ini sudah melonggarkan aturan sejak awal Februari 2022.
Denmark mengucapkan selamat tinggal ke masker dan kartu kesehatan Covid-19. Negeri itu menjadi negara Uni Eropa (UE) pertama yang mencabut semua pembatasan pandemi meski masih mengalami rekor kasus corona terutama varian Omicron.
Lalu bagaimana dengan Indonesia? Di Indonesia, masyarakat mulai ketar-ketir setelah muncul 'Delmicron'. Banyak yang menyangka Delmicron adalah varian virus corona baru, kombinasi antara varian Delta dan Omicron.
Namun rupanya hal tersebut keliru. Delmicron merupakan fenomena melonjaknya kasus infeksi akibat varian Delta dan Omicron secara bersamaan. Istilah ini juga bukan varian baru dari virus corona.
Istilah Delmicron pertama kali diutarakan oleh Dr Shashank Joshi, seorang anggota gugus tugas Covid-19 di Maharashtra, India.
"Delmicron, lonjakan kembar Delta dan Omicron, di Eropa dan AS telah menyebabkan tsunami kecil kasus," katanya dalam debat News18, sebagaimana dikutip dari Business Today India
Dr Joshi dilaporkan menyinggung situasi di mana varian Delta dan Omicron secara bersamaan menyebabkan lonjakan kasus Covid-19 di wilayah tertentu. Sehingga istilah Delmicron mengacu pada situasi, bukan varian virus corona baru.
Perlu diketahui, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga tidak sembarangan memberi nama varian virus SARS-CoV-2 ini. WHO biasanya memberi nama varian virus corona dengan huruf Yunani dalam urutan abjad.
Misalnya, jika ada varian baru virus corona, itu akan diberi nama sesuai alfabet yang mengikuti 'Omicron', yaitu, pi, rho, sigma dan lainnya. Nama-nama ini diputuskan setelah pertimbangan luas dan tinjauan sistem penamaan potensial.
Setelahnya, WHO memberikan label untuk varian ini, seperti Variants of Interest (VOI) dan Variants of Concern (VOC). Sementara WHO memberikan nama dan label, mereka juga menyimpan nama ilmiah, seperti varian Omicron yang secara ilmiah disebut B.1.1.529.
Hingga kini, badan kesehatan global seperti WHO dan Pusat Pengendalian Penyakit AS (CDC) belum mengomentari munculnya istilah Delmicron. Bahkan gugus tugas Covid-19 nasional India dan Dewan Penelitian Medis India (ICMR) juga belum buka suara soal istilah baru ini.
(cha/cha)