Ancaman Perang Rusia-Ukraina: Hindari Pertumpahan Darah!

Teti Purwanti, CNBC Indonesia
Sabtu, 19/02/2022 10:45 WIB
Foto: AP/

Jakarta, CNBC Indonesia - Rusia berencana menyerang Ukraina, bahkan diketahui kalau pasukan Rusia makin banyak di perbatasan Ukraina. Namun baru-baru ini, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan, masih ada kesempatan untuk menghindari pertumpahan darah yang tidak perlu.

Downing Street mengatakan bahwa Rusia terus memperkuat pasukannya di perbatasan Ukraina, meskipun ada penolakan dari Moskow, menunjukkan bahwa 7.000 tentara telah mendukung posisi Rusia.

Washington memperkirakan bahwa hingga 190.000 tentara, termasuk pejuang separatis pro-Moskow di timur Ukraina, siap untuk menyerang tetangga Rusia yang pro-Barat.


"Masih ada peluang untuk menghindari pertumpahan darah yang tidak perlu, tetapi itu akan membutuhkan tampilan solidaritas Barat yang luar biasa melebihi apa pun yang telah kita lihat dalam sejarah baru-baru ini," kata Johnson dalam sebuah pernyataan sebelum menghadiri Konferensi Keamanan Munich, dikutip dari AFP, Sabtu (19/2/2022).

Menurut Johnson, sekutu perlu berbicara dengan satu suara untuk menekankan kepada Presiden Putin harga tinggi yang akan dia bayar untuk invasi Rusia lebih lanjut ke Ukraina.

"Diplomasi masih bisa menang," tegas Johnson.

KTT tahunan tahun ini berfokus pada meningkatnya kekhawatiran bahwa Rusia akan menyerang Ukraina. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dijadwalkan bertemu Wakil Presiden AS Kamala Harris untuk pembicaraan Sabtu. Sementara itu, Rusia, yang biasanya menghadiri konferensi, tidak hadir tahun ini.


(cha/cha)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Mau Damai Dengan Ukraina, Rusia Beri Syarat Penyerahan Wilayah