
Awas Perusahaan BUMN Kena Gigit Erick Thohir, Ini Sebabnya...

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir angkat bicara mengenai utang perusahaan BUMN yang menumpuk. Termasuk perusahaan plat merah bidang karya.
"Kita melihat selama utang itu produktif tidak masalah. Selama itu produktif jangan takut," dalam wawancara khusus CNBC Indonesia, Jumat (18/2/2022).
Erick mengatakan setiap perusahaan BUMN yang memiliki utang akan selalu diselidiki. Jika tidak jelas peruntukannya akan dikenakan penindakan.
"Ini banyak kita pantau, bahkan melaporkan BUMN-BUMN yang menerbitkan utang tidak benar. Ada Corporate Action dengan paper MTN kalau tidak jelas fungsinya kita gigit mereka, kalau perlu kita laporin," jelas Erick.
Dia mencontohkan seperti Korea Selatan, yang gencar membangun jalan tol pada tahun 1960an, menggunakan sebagian besar dana APBN. Terbukti saat ini menjadi negara yang sangat maju.
"Kalau kita bicara hutang di Karya seperti Waskita (Waskita Karya) dan HK (Hutama Karya), kita melihat ini produktif. Terlebih dengan dibentuknya INA bisa membantu pembangunan infrastruktur dengan tidak berutang lagi tapi dengan investasi baru," jelasnya.
INA juga dikabarkan tengah gencar mencari investasi di bidang jalan tol. Menurut Erick beberapa ruas Waskita akan diambil oleh INA yang memiliki IRR (Internal Rate of Return) yang baik.
Tidak hanya perusahaan BUMN karya, memang kondisi saat ini banyak perusahaan plat merah yang dikabarkan memiliki tingkat utang yang tinggi. Gelombang restrukturisasi juga dilakukan pada tubuh perusahaan BUMN.
Seperti PT Asuransi Jiwasraya karena mismanajemen, PT Krakatau Steel dan PT Waskita Karya karena investasi yang jor-joran, hingga PT Garuda Indonesia.
Sebelumnya direncanakan ada 7 perusahaan plat merah yang sudah tidak beroperasi. Dimana menurut Erick penutupan BUMN itu karena pemimpinnya tidak memberi kepastian alias zalim.
(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dinakhodai Erick Thohir, Setoran BUMN Ke Negara Nyaris Rp2.000 Triliun