Tak Terbendung! Hotel di Bali Juga Masih Banyak Tutup
Jakarta, CNBC Indonesia - Gelombang penutupan hotel juga masih terjadi di Bali di tengah belum pulihnya sektor pariwisata di Pulau Dewata itu.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Badung Bali I Gusti Agung Ngurah Rai Suryawijaya menjelaskan, tingkat okupansi hotel di Bali rata-rata secara regional masih berkisar 15 - 20%. Tekanan dari industri pariwisata masih berat karena jumlah wisatawan belum kembali seperti normal.
"Dengan okupansi 15% - 20% tentunya tiap hotel hanya mempertahankan 30% karyawannya untuk efisiensi. Begitu juga masih ada beberapa hotel yang tutup sampai saat ini," kata I Gusti Agung kepada CNBC Indonesia, Kamis (17/2/2022).
I Gusti juga mengungkapkan, 30% hotel di Bali masih menutup operasinya, didominasi kelas bintang 3 ke bawah. Meski tidak menutup secara permanen karena masih menunggu keadaan. Artinya, setidaknya 1.500 dari 5.000-an hotel di Bali masih belum beroperasi kembali saat ini.
"Ada 30% masih close usahanya menunggu situasi membaik. Ada yang renovasi dan lain sebagainya," jelas I Gusti.
Jika melansir laman e-commerce Lamudi, penjualan hotel di Bali pun sangat banyak. Paling tidak ada 844 hotel yang dijual pada laman itu, mulai dari bintang 2 hingga bintang 5 yang tersebar di banyak wilayah.
Harga yang ditawarkan mulai dari Rp60 triliun hingga Rp5 miliar. Begitu juga banyak guest house dan villa yang dijual, salah satunya yang terletak di Canggu Bali, dengan harga Rp35 miliar .
Titik Cerah Pariwisata Bali
Meski demikian menurut dia, mulai ada titik cerah melihat maskapai penerbangan Singapore Airlines sudah mendarat di Bali. Begitu juga dengan Garuda Indonesia mulai memberlakukan penerbangan dari Denpasar menuju Narita (Jepang). Begitu juga dengan rencana maskapai lain seperti Jetstar dari Australia - Singapura - Denpasar.
"Jadi titik cerah itu sudah ada terutama dari wisatawan asing, SQ (Singapore Airlines) sudah membawa 109 WNA ke Bali. Kita bersyukur ada kemudahan penerbangan saat ini," jelasnya.
Selain itu sudah ada kemudahan dari negara-negara seperti Inggris dan Amerika yang sudah tidak lagi memperketat aturan penerbangan dengan syarat dosis vaksin penuh dan membawa angin besar jelang high season April mendatang.
Begitu juga dengan pemerintah Indonesia yang sudah melonggarkan aturan karantina menjadi 3 hari. Hingga mengeluarkan bebas karantina pada April mendatang.
------
Catatan: artikel ini ada ralat (18/2/2022), tak mencantumkan lagi nama merek hotel karena ada klarifikasi dari pihak bersangkutan.
(dce/dce)