
PLTU Batu Bara Terbesar Australia Segera Ditutup, Kenapa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Australia akan menutup pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara terbesar di negara itu, Eraring, di 2025. Ini lebih cepat beberapa tahun dari jadwal yang sebelumnya direncanakan.
Origin Energy, sang operator mengumumkannya, Kamis (17/2/2022). Fasilitas itu disebut tak lagi laik seiring biaya energi terbarukan yang rendah.
"Hari ini kami telah mengisyaratkan potensi untuk mempercepat penutupan Eraring hingga pertengahan 2025," kata CEO Origin Energy Frank Calabria.
"Kenyataannya adalah ekonomi pembangkit listrik tenaga batu bara berada di bawah tekanan yang terus meningkat ... oleh pembangkit yang lebih bersih dan berbiaya lebih rendah, seperti tenaga surya, angin, dan baterai," jelasnya lagi.
Eraring telah beroperasi 40 tahun. Pembangkit tersebut saat ini mencakup empat generator berbahan bakar batu bara 720 megawatt dan satu generator diesel 42 megawatt.
Eraring memasok seperempat dari listriknya ke negara bagian terpadat di Australia, New South Wales. Seharusnya Eraring ditutup di 2032.
Sementara itu, perwakilan serikat pekerja merasa khawatir dengan langkah itu.
"Bagi banyak ... yang bergantung pada pembangkit listrik Eraring untuk mata pencaharian mereka, pengumuman hari ini menciptakan ketidakpastian untuk masa depan," kata perwakilan serikat pekerja Robin Williams.
Penutupan ini menjadi pro kontra di Australia. Pemerintah Australia sendiri kini dikuasai kelompok konservatif yang pro batu bara.
Anggota parlemen pendukung pemerintah menyebut penutupan akan menjadi bencana. Harga energi bisa melambung tinggi.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article PLTU Batu Bara Disuntik Mati, Listrik di Jawa Bisa Padam!