Ruas Pamungkas Tol Trans Jawa Belum Layak, Benarkah?
Jakarta, CNBC Indonesia - Ruas pamungkas atau akhir dari jaringan tol Trans Jawa yakni Probolinggo-Banyuwangi masih terus dikejar pembangunannya, meski sempat menemui sejumlah masalah.
Meski begitu, Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Herry Trisaputra, mengakui bahwa dari studi kelayakan terbaru, belum semua ruas tol kondisi lalu lintasnya layak. Baru sebagian yang layak.
"Analisis kelayakan baru dengan kondisi lalu lintas yang baru layak sampai Besuki. Dari Besuki sampai Banyuwangi sedang di exercise saat ini kalau mau dipercepat ini masih butuh dukungan, saat ini masih dalam proses evaluasi," jelasnya dalam Rapat dengar Pendapat dengan Komisi V DPR RI, Rabu (16/2/2022).
Sebelumnya, pembangunan tol Probolinggo-Banyuwangi ini ditargetkan mulai konstruksi pada tahun 2022 ini. PT Jasa Marga Probolinggo Banyuwangi selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) tol ini menargetkan pembebasan lahan seksi 1 selesai pada tahun 2021 kemarin.
Namun, mengutip laporan Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian PUPR, per 7 Februari tol sepanjang 172,9 km ini masih dalam proses pembebasan lahan. Untuk seksi satu masih 32% dan seksi 2 baru 2,9%, sementara seksi 3 masih belum ada lahan yang dibebaskan.
Rincian ruas seksi satu merupakan dari Probolinggo - Besuki sepanjang 29 km, seksi 2 Besuki - Bajulmati (kabupaten Situbondo) sepanjang 110 km, dan seksi 3 Bajulmati - Ketapang (kabupaten Banyuwangi) sepanjang 31 km.
Tol ini merupakan titik akhir jaringan jalan tol Trans Jawa dimana akan dikelola BUJT selama 35 tahun. Adapun total investasi diperkirakan mencapai Rp 23,3 triliun.
(hsy/hsy)