Isu Perang Belum Reda, Eropa Waspada Krisis Gas (Lagi)

News - Wilda Asmarini, CNBC Indonesia
16 February 2022 12:55
INFOGRAFIS, Indonesia Masuk 5 Negara Terbesar Eksportir Gas Foto: Infografis/Ekspor Gas Indonesia/Edward Ricardo

Jakarta, CNBC Indonesia - Isu invasi Rusia terhadap Ukraina belum sepenuhnya mereda, meski Presiden Rusia Vladimir Putin mengonfirmasi bahwa Kementerian Pertahanan Rusia telah menarik tentara dan sarana prasarana pendukung dari perbatasan Ukraina dan menegaskan tidak menginginkan perang.

Namun demikian, Uni Eropa telah mengantisipasi bila terjadi gangguan parsial terhadap impor gas dari Rusia akibat perang ini.

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan, Uni Eropa akan mampu mengatasi gangguan parsial terhadap impor gas dari Rusia.

Meningkatnya ketegangan dengan Rusia atas Ukraina telah menimbulkan kekhawatiran tentang aliran gas Rusia ke Eropa, mendorong Uni Eropa untuk meninjau rencana daruratnya bila terjadi guncangan pasokan, dan pejabat Uni Eropa dan Amerika Serikat untuk mencari pasokan alternatif.

"Model kami sekarang menunjukkan bahwa untuk gangguan parsial atau penurunan lebih lanjut dari pengiriman gas oleh Gazprom, kami sekarang berada di sisi yang aman," kata von der Leyen kepada wartawan di Strasbourg, Prancis, dikutip dari Reuters, Rabu (16/02/2022).

Rusia memasok sekitar 40% gas alam Eropa. Harga gas melonjak di Eropa karena pasokan yang terbatas bersamaan dengan permintaan yang tinggi akibat pulihnya ekonomi dari pandemi Covid-19 tahun lalu, dan di tengah impor yang lebih rendah dari perkiraan dari Rusia.

Von der Leyen mengatakan, Uni Eropa juga telah berbicara dengan Amerika Serikat, Qatar, Mesir, Azerbaijan, Nigeria, dan Korea Selatan tentang peningkatan pengiriman gas dan gas alam cair (LNG), baik melalui pengiriman tambahan atau pertukaran kontrak.

"Kami juga telah berbicara dengan pemasok utama LNG ... untuk menanyakan apakah kami dapat menukar kontrak demi UE," katanya, seraya menambahkan bahwa Jepang bersedia melakukan ini.

"Upaya ini sekarang jelas membuahkan hasil," imbuhnya.

Seperti diketahui, Jepang pekan lalu mengatakan akan mengalihkan beberapa kargo LNG ke Eropa, sebagai tanggapan atas permintaan UE dan AS. Impor LNG Eropa mencapai rekor tertinggi sekitar 11 miliar meter kubik (bcm) pada bulan Januari, dengan hanya di bawah setengahnya berasal dari Amerika Serikat.

Potensi dampak jangka pendek dari gangguan pasokan gas Rusia telah mereda saat Eropa menuju musim semi, ketika permintaan untuk pemanas berbahan bakar gas biasanya menurun. Tingkat penyimpanan gas Eropa saat ini sekitar 34% dari kapasitas penuh.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Harga Migas to the Moon, Tahun Ini RI Bisa Raup Rp164 Triliun


(wia)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading