Dituding Timbun Migor, Peritel: Barangnya Saja Nggak Punya!

Damiana Cut Emeria, CNBC Indonesia
16 February 2022 10:30
Minyak Goreng
Foto: CNBC INDONESIA TV

Jakarta, CNBC Indonesia - Sekjen Asosiasi Peritel Indonesia (Aprindo) membantah anggotanya melakukan penimbunan minyak goreng. Menurut Solihin, saat ini saja, masih ada anggotanya belum mendapatkan pasokan minyak goreng pasca-penetapan harga eceran tertinggi (HET). Selain itu, Solihin menyoroti ketimpangan pasokan, terutama maraknya produk di platform penjualan online.

"Gimana mau nimbun, service levelnya saja saat ini masih berfluktuasi 7-15%? Kalau ada anggota mengatur alur barang, bukan penimbunan. Kan ini dibatasi setiap orang hanya bisa beli 2 liter. Dia beli sekarang, terus 2 jam lagi balik lagi beli, siapa yang lihat?," kata Solihin kepada CNBC Indonesia, Rabu (16/2/2022).

Hal itu disampaikan merespons pemberitaan adanya gerai Indomaret di Prinngsewu, Lampung yang menimbun sekitar 100 kg minyak goreng. Hasil sidak yang dilakukan oleh Komisi II DPRD Pringsewu bersama Satpol PP, Selasa, 15 Februari 2022.

"Bagaimana menimbun, barangnya nggak punya? Bukan protes ya, cuma contoh. Di daerah tertentu seorang pejabat bilang minyak gorengnya hanya untuk warganya. Kan kita bingung juga. Apalagi, 100 kg, bukan menimbunlah. Ritel modern itu butuh 3 juta liter," kata Solihin.

Aprindo sendiri, lanjutnya, menetapkan agar setiap kali pasokan masuk, segera dilepas namun dengan pengaturan agar pembelian terbatas dan tidak memicu panic buying.

"Karena itu kita berharap pemerintah segera mengguyur minyak goreng ke pasar tradisional. Karena, memang sejak pemerintah menggelar minyak goreng satu harga, dimulai di ritel modern. Saat HET juga, yang bisa langsung menjalankan sesuai harga ditetapkan itu ritel modern. Sementara, di pasar tradisional barang tidak ada, mereka jadi ke ritel modern," jelasnya.

Dia menambahkan, kesulitan supply diharapkan bisa teratasi pekan depan. Dengan begitu, ada keseimbangan pembelian di pasar tradisional dan ritel modern.

"Tapi, gimana orang percaya sama kita. Sementara harus jual Rp14.000 tapi barang nggak ada. Tapi, kalau jual Rp18.000 - 21.000 per liter barang ada. Bingung juga. Saya yakin Satgas Pangan akan segera bertiindak, karena prihatin juga. Di penjualan online barangnya selalu ada, tapi harganya Rp18.000 - 21.000 per liter," kata Solihin.

Minyak Goreng (Tangkapan Layar Shopee)Foto: Minyak Goreng (Tangkapan Layar Shopee)
Minyak Goreng (Tangkapan Layar Shopee)

Dari pantauan CNBC Indonesia, harga minyak goreng di Shopee dan Tokopedia dijual beragam, dengan harga Rp17.900 per liter atau Rp40 ribu per 2 liter, ada juga Rp63 ribu per 4 liter.

Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Oke Nurwan menyampaikan, agar platform belanja daring atau online shopping memutus atau take down pedagang yang menjual minyak goreng di atas HET.

Oke menyatakan, hasil pantauan menunjukkan masih ada pedagang yang menjual minyak goreng di atas HET.

Di sisi lain, Oke menambahkan, sekitar 27 juta liter minyak goreng akan tersedia dalam 2 pekan ke depan.


(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article El Nino Mau Cengkram RI, Harga Minyak Goreng Bisa Ngamuk?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular