Komoditas Ini Bikin Ekspor RI Melejit pada Awal Tahun
Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, kinerja ekspor Indonesia pada Januari 2022 sebesar US$ 19,16 miliar atau naik 25,31% jika dibandingkan realisasi Januari 2021. Namun, turun 14,29% jika dibandingkan realisasi ekspor Desember 2021.
BPS mencatat, ekspor non migas menyumbang 95,3% dari total ekspor Januari 2022 dengan nilai mencapai US$ 18,26 miliar. Pangsa terbesar berasal dari sektor industri 82%, tambang 11,33%, migas 4,7%, dan pertanian 1,97%.
Secara rinci sumbangan terbesar dari sektor industri pengolahan yang naik 31,16% (year on year/yoy) dengan nilai US$ 15,71 miliar. Lalu sektor tambang dan lainnya itu tercatat sebesar US$ 2,17 miliar, naik 3,87% (yoy), namun turun hingga 42,88% dibandingkan dengan Desember 2021.
Sementara ekspor migas menyumbang US$ 900 juta atau naik 1,96% (yoy) dan terakhir pertanian, kehutanan dan perikanan pada Januari 2022, nilai ekspornya mencapai US$ 380 juta atau naik 11,54% secara year on year.
Berikut komoditas yang mengalami peningkatan terbesar ekspor terbesar menurut HS dua digit :
1. Bahan Bakar Mineral dengan nilai mencapai US$ 1,24 miliar.
2. Lemak dan minyak hewan/nabati dengan nilai mencapai US$ 2,97 miliar.
3. Mesin dan perlangkapan elektrik serta bagiannya US$ 1,06 miliar.
4. Bijih logam, terak, dan abu dengan nilai mencapai US$ 951,6 juta.
6. Alas kaki dengan nilai mencapai US$ 657,3 juta.
7. Kayu dan barang dari kayu dengan nilai mencapai US$ 433,2 juta.
8. Timah dengan nilai US$ 50,9 juta.
9. Bahan kimia anorganik dengan nilai US$ 231,6 juta.
10. Logam tidak mulia lainnya dengan nilai US$ 31 juta.
(cap/mij)