Wow! 'Harta Karun' RI Ini Bisa Bertahan Sampai 2091

Wilda Asmarini, CNBC Indonesia
14 February 2022 20:19
INFOGRAFIS, Khasiat Batu Bara RI bagi Dunia
Foto: Infografis/Batu Bara RI/Edward Ricardo

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia tercatat memiliki sumber daya batu bara mencapai 143,7 miliar ton dan cadangan 38,8 miliar ton, berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral per Desember 2019.

Besarnya cadangan batu bara RI tersebut membuat cadangan batu bara RI bisa bertahan hingga 2091 atau sekitar 70 tahun lagi.

Hal tersebut diungkapkan Ignatius Warsito, Staf Ahli Menteri Perindustrian bidang Penguatan Kemampuan Industri Dalam Negeri dalam acara webinar bertajuk 'Recover Stronger: Shifting Toward Higher Value-Added Industries' yang diselenggarakan Bank Indonesia, Senin (14/02/2022).

Warsito mengatakan, perkiraan lamanya cadangan batu bara RI itu dengan asumsi produksi batu bara mencapai 600 juta ton per tahun dan belum adanya tambahan cadangan baru. Bila ada cadangan tambahan, maka artinya 'harta karun' batu bara RI ini bisa bertahan lebih lama lagi.

"Cadangan batu bara dapat bertahan hingga 2091 dengan produksi tahunan 600 juta ton dengan asumsi tidak ada cadangan baru, apalagi diproyeksikan hanya 200 juta ton kebutuhan batu bara (domestik) pada 2024," paparnya.

Dia menyebut, besarnya cadangan batu bara RI ini harus membuat pemerintah menemukan cara agar bagaimana cadangan batu bara ini bisa bernilai tambah lebih besar lagi bagi negara ini.

Seperti diketahui, pemanfaatan batu bara di dalam negeri saat ini hanya sebesar 133 juta ton pada 2021 lalu. Sementara produksi batu bara nasional pada 2021 mencapai 614 juta ton. Alhasil, selebihnya atau sekitar 78% masih diekspor.

Oleh karena itu, tak ayal bila Indonesia merupakan negara dengan ekspor batu bara thermal terbesar di dunia.

"Bahwasannya Indonesia adalah negara pengekspor batu bara thermal terbesar di dunia, menjual ke China, Jepang, Vietnam, dan India," ungkapnya.

Dia mengatakan, saat ini pengguna utama batu bara di dalam negeri yakni PT PLN (Persero) untuk pembangkit listrik yakni sebesar 66%, lalu pengolahan dan pemurnian (smelter) mineral 16%, dan semen sekitar 7%.

Menurutnya, penggunaan batu bara di dalam negeri pada 2024 mendatang diperkirakan hanya sekitar 200 juta ton.

Oleh karena itu, agar manfaat batu bara dapat dinikmati bangsa Indonesia lebih banyak lagi, maka nilai tambah batu bara juga perlu dilakukan, seperti mengolah batu bara melalui proses gasifikasi menjadi Dimethyl Ether (DME) dan methanol.

Dengan demikian, ini bisa berdampak pada pengurangan impor Liquefied Petroleum Gas (LPG) dan juga bensin di Tanah Air.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Proyek Kebanggaan Jokowi Terganjal Biaya Tangkap Karbon

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular