Foto Internasional

Potret Pemakaman Pria Pakistan yang Diduga Bakar Alquran

Pool, CNBC Indonesia
Senin, 14/02/2022 18:55 WIB

Seorang pria yang diduga sakit jiwa di Pakistan dilempari batu lalu digantung karena dituduh membakar beberapa halaman Al-Quran.

1/6 Petugas kepolisian berjaga di sebuah masjid, di mana massa yang marah melempari Mushtaq Ahmed (41) dengan batu hingga tewas karena diduga menodai Alquran, di Tulamba, sebuah desa terpencil di distrik Khanewal di Pakistan timur, Minggu (13/2/2022). Serangan massa terhadap orang-orang yang dituduh melakukan penistaan adalah hal biasa di negara Islam konservatif ini di mana penistaan dapat dihukum mati. (AP Photo/Asim Tanveer)

Petugas kepolisian berjaga di sebuah masjid, di mana massa yang marah melempari Mushtaq Ahmed (41) dengan batu hingga tewas karena diduga menodai Alquran, di Tulamba, Distrik Khanewal, Pakistan timur, Minggu (13/2/2022). Seorang pria yang diduga sakit jiwa di Pakistan dilempari batu lalu digantung karena dituduh membakar beberapa halaman Al-Quran. Akibat masalah ini, puluhan orang ditangkap. (AP Photo/Asim Tanveer)

2/6 Petugas kepolisian berjaga di sebuah masjid, di mana massa yang marah melempari Mushtaq Ahmed (41) dengan batu hingga tewas karena diduga menodai Alquran, di Tulamba, sebuah desa terpencil di distrik Khanewal di Pakistan timur, Minggu (13/2/2022). Serangan massa terhadap orang-orang yang dituduh melakukan penistaan adalah hal biasa di negara Islam konservatif ini di mana penistaan dapat dihukum mati. (AP Photo/Asim Tanveer)

Penjaga masjid menuturkan melihat api dari dalam bangunan. Ketika bergegas masuk, ia melihat pria yang kemudian diidentifikasi sebagai Mushtaq Ahmed, sedang menyobek dan membakar beberapa halaman Al Quran. Tak lama, sejumlah orang yang hendak menunaikan salat Maghrib tiba di masjid dan menyaksikan kejadian tersebut (AP Photo/Asim Tanveer)

3/6 Petugas kepolisian berjaga di sebuah masjid, di mana massa yang marah melempari Mushtaq Ahmed (41) dengan batu hingga tewas karena diduga menodai Alquran, di Tulamba, sebuah desa terpencil di distrik Khanewal di Pakistan timur, Minggu (13/2/2022). Serangan massa terhadap orang-orang yang dituduh melakukan penistaan adalah hal biasa di negara Islam konservatif ini di mana penistaan dapat dihukum mati. (AP Photo/Asim Tanveer)

Korban semula telah ditangkap polisi. Tetapi kelompok massa mulai melempari mereka dengan batu dan berhasil dibawa massa dan kemudian dirajam hingga tewas. Jasadnya kemudian digantung di pohon. Enam polisi yang berada di lokasi dilaporkan turut terluka karena aksi massa. (AP Photo/Asim Tanveer)

4/6 Petugas kepolisian berjaga di sebuah masjid, di mana massa yang marah melempari Mushtaq Ahmed (41) dengan batu hingga tewas karena diduga menodai Alquran, di Tulamba, sebuah desa terpencil di distrik Khanewal di Pakistan timur, Minggu (13/2/2022). Serangan massa terhadap orang-orang yang dituduh melakukan penistaan adalah hal biasa di negara Islam konservatif ini di mana penistaan dapat dihukum mati. (AP Photo/Asim Tanveer)

"Pria bernasib buruk itu telah mengalami gangguan mental selama 15 tahun terakhir dan menurut keluarganya sering hilang dari rumah selama berhari-hari, mengemis dan makan apa pun yang dia temukan," kata Munawar Gujjar selaku Kepala Kantor Polisi Tulamba. (REUTERS/Arshad Raza Zaidi)

5/6 Petugas kepolisian berjaga di sebuah masjid, di mana massa yang marah melempari Mushtaq Ahmed (41) dengan batu hingga tewas karena diduga menodai Alquran, di Tulamba, sebuah desa terpencil di distrik Khanewal di Pakistan timur, Minggu (13/2/2022). Serangan massa terhadap orang-orang yang dituduh melakukan penistaan adalah hal biasa di negara Islam konservatif ini di mana penistaan dapat dihukum mati. (AP Photo/Asim Tanveer)

Polisi sejauh ini telah menahan sekitar 80 pria yang tinggal di sekitar masjid dari sekitar 300 tersangka ikut ambil bagian. Jasadnya telah diserahkan kepada keluarganya dan dimakamkan pada Minggu (13/2/2022). (AP Photo/Asim Tanveer)

6/6 Petugas kepolisian berjaga di sebuah masjid, di mana massa yang marah melempari Mushtaq Ahmed (41) dengan batu hingga tewas karena diduga menodai Alquran, di Tulamba, sebuah desa terpencil di distrik Khanewal di Pakistan timur, Minggu (13/2/2022). Serangan massa terhadap orang-orang yang dituduh melakukan penistaan adalah hal biasa di negara Islam konservatif ini di mana penistaan dapat dihukum mati. (AP Photo/Asim Tanveer)

Pembunuhan yang dilakukan warga atas tuduhan penistaan agama kerap terjadi di Pakistan. Pada Desember lalu, seorang warga Sri Lanka digantung dan dibakar oleh beberapa pekerja di pabrik di kota timur Sialkot. (AP Photo/Asim Tanveer)