Menkes: Kematian Saat Puncak Omicron tidak Sampai 1.000 Orang

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
14 February 2022 16:24
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin Saat Konfrensi Pers PPKM. (tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)
Foto: Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memprediksi jumlah kematian akibat lonjakan kasus Covid-19 Omicron tidak akan sebanyak saat periode kenaikan kasus Covid-19 Delta. Prediksi itu disampaikan BGS, sapaan akrab Budi Gunadi Sadikin, dalam keterangan pers virtual, Senin (14/2/2022).

Dia menjelaskan, dua minggu setelah puncak kasus harian, akan terjadi puncak kasus kematian. Sebagai contoh saat periode kenaikan kasus Covid-19 Delta, puncak kasus tercatat 15 Juli 2021 sebanyak 56 ribu, sedangkan puncak kematian terjadi pada 27 Juli sebanyak 2.069.

"Jadi dari puncak kasus 56 ribu per hari yang meninggal 2.069 per hari. Jadi sekarang puncaknya Omicron kita sudah dapat 55 ribu, yang meninggal 111," kata BGS.

Ia memastikan akan ada kenaikan kematian akibat transmisi lokal virus Corona varian Omicron yang terjadi belakangan.

"Tapi saya rasa tidak akan dari 111 even sampai ke 500 atau sampai 1.000 itu nggak mungkin. Apalagi mencapai 2.069 kematian per hari pada saat puncak Delta," ujar BGS.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Menkes: Kasus Omicron RI tidak Butuh Perawatan Serius di RS

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular