
Membedah Proyek Adik Prabowo di Lahan Ibu Kota Baru

Jakarta, CNBC Indonesia - Arsari Group salah satu perusahaan milik adik Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo mengaku telah memiliki beberapa proyek yang akan dikerjakan di kawasan dekat ibu kota negara (IKN) baru di Kalimantan Timur.
Hashim menceritakan, pada 2007 dirinya membeli tanah seluas 265.000 hektar (ha) di dekat Balikpapan. Tanah itu dibeli dirinya dari perusahaan kayu dan yang bergerak di sektor kehutanan dari Amerika Serikat (AS).
"Saya beli 2007, termasuk komplek yang ada dermaga untuk menampung kapal-kapal besar mengangkut kayu," jelas Hashim kepada awak media, beberapa hari lalu.
Pada 2013, Hashim kemudian melepaskan 93.000 ha untuk masyarakat dan pemerintah daerah setempat berupa Hak Pengelolaan Lahan (HPL) gratis. Sehingga masyarakat boleh memakai lahan tersebut seperlunya seizin dari kepala daerah yang menjabat.
Sehingga saat ini, lahan yang dimilikinya saat ini adalah Hak Pengusahaan Hutan (HPH) seluas 172.000 ha. Di atas tanahnya tersebut, digunakan Hashim sebagai lahan untuk melakukan reboisasi atau penanaman kembali pohon.
Selain reboisasi dan konservasi lahan hutan, Hashim pun memiliki sejumlah proyek lainnya, yang beberapa di antara proyek tersebut juga bersinggungan dengan pembangunan IKN Nusantara di Kalimantan Timur.
Berikut sederet proyek yang digarap Hashim di lahan dekat kawasan IKN Nusantara di Kalimantan Timur:
1. Reboisasi Lahan
Di lahan seluas 172.000 ha yang dimiliki saat ini, kata Hashim, lahan ini digunakan untuk menanam kembali pohon atau reboisasi, untuk mencetak kembali hutan sepenuhnya.
"Jadi akan kembali ditanam beragam pohon, bukan hanya sawit tapi juga pinus dan pohon-pohon lainnya. Sehingga nanti tumpangsari," jelas Hashim.
2. Konservasi Satwa Liar
Selain melakukan reboisasi lahan, Hashim juga mengungkapkan akan mengelola pusat suaka untuk Orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus) yang berlokasi di daerah Kenangan, Kalimantan Timur.
"Lokasinya persis di sebelah ibukota baru dan kami dapat izin dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk mengelola sejumlah lahan untuk menjadi tempat penampungan orangutan yang sudah dewasa," jelas Hashim.
Saat ini, kata Hashim di tempat konservasi orangutan milikinya tersebut telah merawat 4 orangutan dewasa. Tiga bulan ke depan, orangutan tersebut akan dilepasliarkan di Tanjung Buaya.
"Memang ada buaya di tempat kita ada 50 ekor buaya, tapi orangutan tidak terganggu. Orangutan kan di atas pohon, buaya di bawah," ujarnya.
Dalam waktu dekat, kata Hashim, dirinya akan melakukan repatriasi 80 orangutan dari kebun binatang di Eropa. Orangutan yang akan dipulangkan tersebut merupakan orangutan dewasa yang telah lama tinggal di dalam kandang.
"Ini sudah direncanakan jauh sebelum ada ibu kota. Puji Tuhan ada ibu kota baru di sebelah pusat suaka orangutan kita nanti bisa dikunjungi oleh tamu-tamu negara, tamu-tamu asing mereka bisa lihat aset Indonesia yang luar biasa," kata Hashim lagi.