RI Andalkan Kedelai Impor, Mungkinkah Ada Buffer Stock?

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
11 February 2022 19:07
Kedelai Impor
Foto: Pengerajin memilih kedelai untuk diolah menjadi tempe di kawasan Sunter, Jakarta Utara. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah meminta menjamin pasokan kedelai dalam negeri di tengah melonjaknya harga bahan baku tahu tempe ini di pasar global. Saat ini Kementerian Perdagangan mulai menginisiasi beberapa langkah supaya Indonesia tidak kekurangan kedelai.

Saat ini stok kedelai yang ada di dalam negeri cukup untuk dua bulan ke depan mencapai 140 ribu ton, menyusul ada 160 ribu ton lagi yang akan diimpor. Kementerian Perdagangan juga sudah mendapatkan kepastian dari importir kedelai untuk terus menyediakan stok dalam negeri, terutama menjelang lebaran nanti.

Lantas apakah butuh buffer stock seperti komoditas beras, meski harus mengandalkan pasokan kedelai impor?  

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Oke Nurwan menjelaskan langkah itu masih dirundingkan dengan kementerian dan lembaga lain.

"Harga impor saat ini Rp11.240 per kilogram di tingkat importir, kalau dikaitkan apakah kita perlu cadangan kedelai nasional? Mungkin bisa diambil dari pasokan nasional. Biasanya cadangan nasional itu dari hasil produksi nasional," jelasnya dalam konferensi pers, Jumat (11/2/2022).

Aktivitas pekerja pabrik tahu di JakartaFoto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Aktivitas pekerja pabrik tahu di Jakarta

Namun sayangnya produksi nasional saat ini tidak sampai 10 - 20% dari kebutuhan nasional yang mencapai 3 juta ton. Namun menurut Oke mekanisme yang paling memungkinkan seperti itu jika terjadi kendala dalam pasokan kedelai.

"Segala kemungkinan bisa saja terjadi (kedelai punya buffer stock, red) itu termasuk gimana menyikapi kita ketergantungan dengan kedelai internasional. Namun saat ini yang dipentingkan adalah memastikan anggota Akindo (importir) menjaga ketersediaan," kata Oke.

Ketua Umum Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo) Aip Syarifuddin mengatakan, setidaknya setiap tahun, perajin tempe tahu nasional membutuhkan 3 juta ton lebih pasokan kedelai.

"Tanpa pasokan kedelai, kami tidak bisa berproduksi karena itu bahan baku utama tempe kedelai. Setiap tahun perajin butuh 3 juta ton kedelai, 80% lebih itu impor. Dari lokal hanya 10% lebih," kata Aip.


(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Potret Lesu Perajin Tempe Saat Harga Kedelai Terus Meroket

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular