
Duh! Stok Kedelai Cuma 2 Bulan, Pemerintah Instruksikan Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Oke Nurwan mengungkapkan, saat ini terjadi gangguan pasokan kedelai dunia. Dipicu penurunan produksi, gangguan cuaca, keterbatasan tenaga kerja.
Akibatnya, kata dia, berdampak pada memanasnya inflasi Amerika Serikat (AS). Menyusul menaikkan sewa lahan, mendorong petani menaikkan harga jual.
Kondisi itu, kata Oke, berdampak pada pasokan dan harga kedelai di Indonesia. Pasalnya, setidaknya 80% kebutuhan kedelai Indonesia masih bergantung pada pasokan impor.
"Stok kedelai di Akindo (Asosiasi Kedelai Indonesia) ada sekitar 140 ribu ton dan Februari ini masih akan masuk lagi 160 ribu ton. Sehingga, pasokan kedelai untuk kebutuhan ini hanya cukup 2 bulan ke depan," kata Oke dalam jumpa pers virtual bersama Akindo dan Gakoptindo, Jumat (11/2/2022).
Karena itu, ujarnya, pemerintah meminta importir tetap menjamin ketersediaan kedelai di dalam negeri. Walaupun dengan harga tinggi.
"Ini kita pastikan dulu, lebih baik tersedia dan mahal, daripada tidak tersedia. Saya paham sekali, kedelai adalah bahan pokok kebutuhan utama masyarakat Indonesia dengan kebiasaannya makan tahu dan tempe," jelasnya.
Ketua Umum Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo) Aip Syarifuddin mengatakan, setidaknya setiap tahun, perajin tempe tahu nasional membutuhkan 3 juta ton lebih pasokan kedelai.
"Tanpa pasokan kedelai, kami tidak bisa berproduksi karena itu bahan baku utama tempe kedelai. Setiap tahun perajin butuh 3 juta ton kedelai, 80% lebih itu impor. Dari lokal hanya 10% lebih," kata Aip.
Sementara itu, menanggapi permintaan pemerintah, Direktur Akindo Hidayatullah Suralaga mengaku siap.
"Kami siap memasok kedelai yang dibutuhkan perajin tempe tahu. Soal harga, memang berfluktuasi, kami menyesuaikan saja dengan perkembangan dunia," katanya.
"Jadi, saya dapat jaminan nih kedelai tersedia dan masyarakat tetap dapat mengkonsumsi tempe tahu dan Akindo akan mengupayakan dan transaparan soal harga," kata Oke Nurwan.
(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tahu Tempe Terancam Langka, Berapa Banyak RI Impor Kedelai?