Ahok Ramal 'Kiamat' SPBU 5 Tahun Lagi!

pgr, CNBC Indonesia
Jumat, 11/02/2022 10:30 WIB
Foto: SPBU Pertamina bertema ramah lingkungan. (Doc Pertamina)

Ahok Melihat Ancaman 5 Tahun Lagi SPBU Kosong!

Jakarta, CNBC Indonesia - Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama atau akrab disapa Ahok melihat adanya ancaman bagi Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) milik PT Pertamina dalam lima tahun ke depan. SPBU terancam kosong dengan maraknya penggunaan kendaraan listrik.

"Saya yakin tidak sampai 5 tahun kendaraan motor ganti listrik, belum lagi jika ada pemberian kredit bunga murah. Saya kira SPBU bisa langsung kosong. Karena opersional SPBU itu kebanyakan diisi oleh motor," terang Ahok dalam Roaring to Win 2022, DBSI Spring Festival, Kamis (10/2/2022).


Selain adanya kredit murah untuk pembelian motor listrik, ada juga mengenai teknologi baterai kendaraan listrik yang murah. Yang mana, ke depan angkutan-angkutan milik perorangan bisa menggunakan baterai listrik untuk kendaraan listriknya dengan cas di rumah sendiri.

"Pengalaman kita kalau tidak keluar kota, mereka bisa ngecas (kendaraan listrik) di rumah aja," ungkap Ahok.

Dengan begitu, maka Pertamina harus betul-betul memikirkan ke depan terkait bisnis ritel yang saat ini diandalkan untuk segera mengalami perubahan. Oleh karena itu, ia meminta Pertamina untuk mulai membangun logistik dan suplai chain.

"Minimal kita menguasai data ritel, tidak hanya produk minyak saja, ada lubricant, ada yang lain juga. Tapi lebih penting adalah jaringan logistik suplai chain, saya kira itu ke depan seperti itu," ungkap Ahok.

Seperti yang diketahui, pemerintah menargetkan bisa memproduksi sebanyak 600 ribu mobil listrik pada tahun 2025 dan 2,45 juta unit untuk motor listrik di tahun yang sama. Pemerintah juga sedang gencar membangun Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan bahkan mengembangkan sistem charge listrik kendaraan listrik di rumah.


(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Pertamina Gerak Cepat Atasi Kebakaran & Ledakan Pipa Gas Subang