Dunia Terancam Krisis Utang, Perlukah Pengampunan Massal?

Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
10 February 2022 17:35
Negara Pemberi Utang Terbanyak ke RI
Foto: Arie Pratama

Jakarta, CNBC Indonesia - Utang negara miskin yang melambung tinggi pada saat pandemi Covid-19 akan menjadi pembahasan di forum G20 tahun ini. Ada kemungkinan opsi yang diambil adalah pengampunan utang bagi kelompok negara tersebut.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Nathan Kacaribu menyebutkan, ini nantinya masuk dalam topik kesinambungan utang (debt sustainability). Tapi sayangnya ini tidak berlaku untuk Indonesia.

"Pengampunan utang itu untuk negara miskin," ujarnya akhir pekan lalu.

Berdasarkan data trading economics, ada beberapa negara miskin dan berkembang dengan rasio utang terhadap PDB yang sangat tinggi.

Antara lain Venezuela dengan 350% terhadap PDB, Sudan 259% terhadap PDB, dan Yunani 206% terhadap PDB serta Lebanon dengan 172% terhadap PDB.

Selanjutnya adalah Cape Verde, Italia, Libia, Portugal dengan rasio utang sekitar 130-150% terhadap PDB. Bahrain dan Mozambik juga termasuk negara dengan rasio di atas 100%.

Apakah Indonesia juga termasuk?

"Indonesia kan nggak. Kita negara berpendapatan menengah. Kalau tahun 1998 saat krisis keuangan iya kita negara miskin. Sekarang kita sudah jauh banget," jawab Febrio. 

Febrio menjelaskan, saat ini Indonesia bukan lagi negara miskin terlihat dari pendapatan per kapita yang pada krisis keuangan silam di bawah US$ 1.000 saat ini menjadi di atas US$ 4.000.

Dengan demikian, utang Indonesia yang mencapai Rp 6.908,87 triliun di akhir tahun 2021 tidak akan dikurangi dengan cuma-cuma oleh para kreditur.

"Jadi Indonesia bukan negara miskin dan kebijakan itu hanya akan dibahas untuk negara miskin," jelasnya.

Lanjutnya, bahkan Indonesia berpotensi besar menjadi negara middle up income di 2021. Ini karena recovery perekonomian Indonesia yang begitu kuat dibandingkan saat awal pandemi di 2020.

"Datanya nanti keluar pertengahan tahun, besar peluang di 2021 kita masuk ke middle up," pungkasnya.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sri Mulyani Was-was Krisis Utang Dunia, RI Bisa Kena Getahnya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular