Nih Daftar Negara dengan Utang Selangit, Bakal Picu Krisis!
Jakarta, CNBC Indonesia - Pandemi covid-19 memberikan dampak berat bagi dunia. Beberapa negara dikhawatirkan akan kesulitan dalam membayar utang sehingga bisa menciptakan krisis baru.
Apalagi sederet negara maju mulai ancang-ancang menaikkan suku bunga acuan. Salah satunya Amerika Serikat (AS) yang diperkirakan terjadi pada Maret 2022.
"Situasi akan memburuk, dan kita akan menghadapi krisis utang," ungkap Joseph Eugene Stiglitz, Peraih penghargaan Nobel bidang ekonomi tahun 2001 dalam acara Mandiri Investment Forum, Rabu (9/2/2022)
Kekhawatiran akan utang diukur melalui rasio terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Berdasarkan data trading economics, ada beberapa negara berkembang dengan rasio utang terhadap PDB yang sangat tinggi.
Antara lain Venezuela dengan 350% terhadap PDB, Sudan 259% terhadap PDB, dan Yunani 206% terhadap PDB serta Lebanon dengan 172% terhadap PDB.
Selanjutnya adalah Cape Verde, Italia, Libia, Portugal dengan rasio utang sekitar 130-150% terhadap PDB. Braheain dan Mozambik juga termasuk negara dengan rasio di atas 100%.
Persoalan krisis utang tersebut juga menjadi perhatian Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Sebab, hal tersebut bisa mempengaruhi pasar keuangan dan berdampak negatif pada Indonesia.
"Ini harus diawasi dan dipertimbangkan untuk terus jaga ekonomi Indonesia," ujarnya dalam Webinar BRI Microfinance Outlook 2022 yang bertajuk "Boosting Economic Growth Through Ultra Micro Empowerment", Kamis (10/2/2022)
Indonesia sendiri, kata Sri Mulyani masih dalam level utang yang aman. Dilihat dari rasio terhadap PDB sebesar 40%. Ke depan level tersebut akan diturunkan seiring dengan semakin rendahnya defisit anggaran.
"Kondisi saat ini menggambarkan APBN kita walau kerja ekstrem keras, kini mulai menyehatkan," terangnya.
(mij/mij)