CNBC Insight

Drama Perang Dunia: Jerman Dikeroyok Rusia, Kini Sebaliknya

Petrik M, CNBC Indonesia
11 February 2022 15:05
Cover Insight, Jerman-Rusia
Foto: Cover Insight/ Jerman-Rusia/ Edward Ricardo Sianturi

Jakarta, CNBC Indonesia - Perang Dunia III diprediksi bakal meletus di Ukraina, jika Rusia benar-benar menginvasi negeri yang dulu juga tergabung dalam Uni Soviet itu. Kali ini Rusia akan dikeroyok negara besar seperti Inggris, Jerman dan Amerika.

Rusia tentunya sudah berpengalaman dalam perang. Waktu di bawah Tsar Nicolaas II, Rusia terlibat Perang Dunia I dan Rusia di bawah Uni Soviet terlibat dalam Perang Dunia II.

Bedanya dalam dua perang dunia itu, Rusia tidak dalam posisi dikeroyok seperti sekarang. Tapi, ikut mengeroyok Jerman dan sekutunya bersama Inggris.

Perang Dunia I adalah perang antar bangsa-bangsa imperialis yang punya koloni di Asia dan Afrika. Negara-negara yang terlibat adalah negara dalam Triple Alliance melawan Triple Entente.

Triple Alliance merupakan persekutuan antara Kekaisaran Jerman, Austria-Hongaria, dan Italia. Ini sebenarnya sudah dibentuk sejak tahun 1882.

Aliansi itu melawan Triple Entente terdiri dari Kekaisaran Rusia, Republik Ketiga Prancis, serta Kerajaan Inggris Raya dan Irlandia yang sudah terjalin sedari tahun 1894.Dalam perkembangannya, Italia menyeberang ke kubu Triple Entente dan oleh Kekaisaran Turki Usmani.

Masalah ekonomi juga menjadi penyebab perang tersebut. Namun perang itu meletus setelah tertembaknya Franz Ferdinand dari Austria, putra mahkota Austria-Hongaria pada 28 Juni 1914 oleh Gravilo Princip dari Serbia.

Maka Serbia diinvasi dan perang meletus. Sejak 1917, Amerika baru ikut serta dalam perang itu.

Perang berakhir pada 1918, di mana Jerman dan sekutunya kalah dikeroyok Inggris, Amerika dan Rusia. Wilayah sekutu Jerman, Kerajaan Austro-Hongaria, diperas habis lawannya lewat Perjanjian Versailles.

Jerman sendiri terkena banyak larangan yang membuat jumlah tentaranya sangat dibatasi. Harga diri bangsa Jerman tak hanya habis setelah 1918, tapi ekonominya hancur, inflasinya tak terkendali hingga mata uang Mark nyaris tidak ada harganya.

"Perjanjian Versailles tidak membawa perdamaian, melainkan memperpanjang penghentian tembak-menembak, yang dimulai gencatan senjata dan menimbulkan krisis berulang-ulang selama 20 tahun, lalu mencapai puncaknya dalam Perang Dunia II," tulis Robert T Elson dalam Menjelang Perang (1986:31).

Keterpurukan Jerman oleh perjanjian Versailles hanya melahirkan dendam bangsa  yang membuat pengaruh Adolf Hitler terus menguat. Hingga Jerman menjadi bahaya baru pada 1939 dan memulai Perang Dunia II.

Rusia sendiri hancur setelah PD I. Tsar Nicolaas II digulingkan revolusi kaum kiri yang melahirkan negara komunis yang dipimpin Lenin. Hingga muncul Uni Soviet yang kemudian jadi raksasa dunia.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(pmt)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Terungkap! Ini Pesan Terakhir Hitler dari Bunkernya

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular