Internasional

Mengenang Kepergian Dr Li Wenliang, Whistleblower Covid-19

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
Selasa, 08/02/2022 18:00 WIB
Foto: Li Wenliang

Jakarta, CNBC Indonesia - Pandemi Covid-19 sudah mewabah dua tahun lebih di dunia. Sejak Desember 2019 lalu, virus pertama kalinya terdeteksi di kota Wuhan, China, dan kini telah menginfeksi hampir seluruh negara di dunia.

Dalam identifikasi awal virus, ada satu orang yang dianggap paling berjasa oleh dunia. Ia adalah mendiang Dr Li Wenliang.

Di tanggal 7 Februari 2022, tepat dua tahun kepergian Dr Li, New York Times menyebutkan bahwa netizen China mengenang figurnya sebagai seorang pahlawan. Banyak warganet yang membanjiri unggahan terakhir sang dokter di media sosial Weibo untuk berterima kasih atas jasa Dr Li.


Selain itu, warganet juga membagikan ucapan Li dalam wawancara bersama media China sebelum kematiannya. "Masyarakat yang sehat harus memiliki lebih dari satu suara," katanya kala itu.

Cerita penemuan Covid-19 oleh Dr Li sangatlah rumit. Awalnya, Dr Li yang seorang dokter mata melakukan pengamatan seorang pasien yang terinfeksi Covid-19.

Ia melihat bahwa gejala virus ini mirip dengan infeksi SARS yang pernah menyerang Negeri Tirai Bambu pada awal 2000an lalu. Saat itu, ia pun mengirim pesan teks kepada rekan sesama dokter yang juga alumni sekolah medisnya.

Meski info ini benar, malangnya Dr Li pun dilaporkan ke polisi karena dianggap menyebarkan rumor. Polisi pun dengan cepat mengamankan Dr Li. Ia diminta menandatangani surat peringatan berisi tuduhan bahwa dirinya telah "menyebarkan desas-desus dengan media online" dan "mengganggu ketertiban sosial".

Pada tanggal 12 Januari 2020 Dr Li masuk rumah sakit akibat gejala yang mirip dengan infeksi Covid-19. Ia terkonfirmasi positif Covid pada tanggal 1 Februari 2020.  Namun sayang, ia tak bisa menghindar dari infeksi virus. Ia pun meninggal dunia enam hari setelah terkonfirmasi positif.

Atas kematian Dr Li, beberapa netizen pun meluapkan kemarahannya kepada pemerintah Provinsi Hubei. Provinsi yang menaungi kota Wuhan itu dianggap tidak mendengarkan hasil observasi Dr Li sehingga virus menyebar dengan cepat.

Hingga hari ini, Covid-19 telah berhasil menginfeksi 398.240.582 orang di dunia sejak pertama kali muncul. Sebanyak 5.769.241 orang meninggal akibat virus yang diduga berasal dari hewan itu.

Dalam perkembangannya, Covid-19 telah menghasilkan beberapa varian. Terbaru, virus itu kembali melahirkan satu varian baru bernama Omicron, yang penularan sangat masif meski diyakini analis memiliki gejala lebih ringan dari Delta.

Meski infeksi makin luas dan varian semakin banyak, perkembangan vaksin Covid-19 juga tak kalah masif. Beberapa vaksin bahkan dilaporkan mampu menangani keparahan infeksi virus hingga lebih dari 90%. Selain itu, perusahaan farmasi dunia juga mengklaim telah menemukan obat untuk melawan infeksi virus.


(tps)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Lampaui Proyeksi Ekonom, Inflasi China Bulan Juli 2025 Stagnan