Catat! 2024 Listrik Antar Pulau di RI Bakal Tersambung

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
07 February 2022 18:30
Pasukan Elit Milik PLN, Bernama Pasukan PDKB

Jakarta, 9 Agustus 2019 - PT PLN (Persero) memiliki 'pasukan khusus' yang terlatih melakukan pemeliharaan, perbaikan, dan penggantian isolator, konduktor maupun komponen lainnya pada jaringan listrik. Pasukan tersebut dikenal dengan tim Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB). 

Pasukan Elit yang bertugas memelihara tower listrik ini dihadapkan dengan arus listrik yang sangat kuat, meski demikian pemelihaaraan harus tetap dilakukan guna menjaga kehandalan suplai listrik bagi masyarakat. 

Pasukan PDKB (Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan) adalah pasukan elit milik PLN yang terlatih melakukan pemeliharaan, perbaikan, dan penggantian isolator, konduktor maupun komponen lainnya pada jaringan listrik tanpa memadamkan aliran listrik, sehingga masyarakat Indonesia dapat tetap menikmati listriknya. Hingga saat ini (Agustus 2019) PLN memiliki sebanyak 1321 pasukan PDKB yang tersebar se-Indonesia, terbagi menjadi PDKB Tegangan Extra Tinggi (TET) dan Tegangan Tinggi (TT) sebanyak 351 personil, Tegangan Menengah (TM) sebanyak 970 personel.

Pasukan PDKB memiliki berbagai sertifikasi, diantaranya sertifikasi internal PLN, Sertifikasi internasional dari Omaka New Zealand dan Terex Ritz Brazil, sertifikasi Direktur Jenderal Ketenagalistrikan (DJK) Kementerian ESDM terkait bidang dan level kompetensinya

Pasukan PDKB  memiliki pedoman K3 atau kesehatan, keamanan dan keselamatan dalam bekerja berupa K3 Personil, K3 Peralatan dan K3 Instalasi. K3 personil memakai peralatan Alat Pelindung Diri (APD) yaitu Wear pack ( pakaian kerja ), Conductive suit complete, Conductive shoes, Helm, Safety shoes, Safety gloves, Safety glasses, Lanyard, Harnes, Handy Talky, Rompi Pengawas pekerjaan, Rompi Pengawas K3, termasuk melakukan General Check Up dan dinyatakan lulus untuk bekerja.

Pasukan PDKB yang bekerja harus memahami tanggung jawab masing-masing, mengidentifikasi pekerjaan mereka, melaksanakan Job Safety Analysis (JSA), serta menentukan langkah yang akan diambil untuk antisipasi bahaya, melaporkan kondisi fisik mereka jika mulai kelelahan, sakit mendadak dan terjadi cidera saat melakukan pekerjaan kepada Pengawas K3, mereka juga harus mematuhi Instruksi Kerja yang sesuai dengan SOP, jarak aman minimum saat bekerja agar pekerjaan terlaksana dengan aman dan lancar. Kondisi personil juga harus dipastikan sehat baik fisik maupun mental dengan mengisi blangko Kesiapan Pelaksana Dan Pembagian Tugas.

Untuk K3 peralatan, peralatan PDKB harus disimpan pada tempat yang sejuk dan kering, mempunyai sertifikat lulus uji dari pabrikan dan unit setempat yang ditunjuk, melakukan pengetesan Hot stick yaitu peralatan berisolasi yang digunakan sebagai media dalam bekerja yang menjaga posisi bagian yang bertegangan dan tidak bertegangan serta Rope yaitu tali tambang yang mempunyai nilai isolasi yang digunakan sebagai media transportasi. Pengecekan kondisi peralatan PDKB yang akan digunakan dalam pekerjaan secara visual dilakukan sebelum berangkat ke lapangan dan sesudah tiba di lapangan untuk memastikan apakah permukaannya terdapat kotoran tanah, lumpur dan kondisinya masih layak digunakan sesuai dengan standar. 

Personil PDKB juga membuat jadwal pekerjaan kemudian dimintakan persetujuan kepada Unit PLN terkait serta melakukan pekerjaan sesuai jadwal pekerjaan yang telah disetujui. Cuaca dan kelembaban udara diperhatikan sebelum dilaksanakannya pekerjaan PDKB. Pengawas pekerjaan dan Pengawas K3 berkoordinasi dengan Unit PLN terkait mengenai kapan pekerjaan akan dimulai / diakhiri, beban dan apabila terjadi keadaan darurat. 

Terdapat Pasukan PDKB Transmisi dan Gardu Induk, untuk PDKB Transmisi harus memenuhi kualifikasi rekrutmen yang relatif lebih ketat karena jenis pekerjaannya memang berbeda dengan pekerjaan tenaga kerja PLN lainnya diantaranya yaitu tidak takut ketinggian. Personil PDKB terbagi menjadi dua kompetensi bidang, yaitu bidang metode berjarak dan bidang metode sentuh langsung dengan kompetensi 5 level,

Pasukan PDKB Sentuh Langsung merupakan tim yang dapat memperbaiki jaringan dengan cara menyentuh langsung jaringan tersebut, contohnya untuk PDKB TM melakukan pekerjaan sentuh langsung pada jaringan 70.000 Volt, menggunakan sarana pendukung antara lain kendaraan crane yang berisolasi tahan 24.000 Volt untuk membawa petugas ke posisi mendekati jaringan, boom isolasi yang tahan tegangan 130 kV; dan bucket isolasi yang tahan tegangan 40 kV. Para personil yang teribat dalam pekerjaan ini harus menggunakan sleeve (pelindung/isolasi lengan) yang tahan 40 kV, sarung tangan isolasi yang tahan 30 kV, dan sepatu boot isolasi yang tahan 30 kV. Kelebihan dari Tim PDKB-TM Sentuh Langsung adalah dapat bekerja 3 kali lebih cepat daripada Tim PDKB-TM dengan metode berjarak (menggunakan tongkat khusus dan tidak menyentuh langsung jaringan).

Para personil PDKB pun memiliki acara tahunan yaitu Konvensi PDKB yang bertujuan untuk saling berbagi ilmu keterampilan lapangan dalam meningkatkan pelayanan kepada pelanggan. Kegiatan tahunan ini merupakan diadakan juga dalam rangka memperingati hari jadi PDKB yang jatuh bersamaan dengan hari pahlawan yaitu setiap tanggal 10 November dan pada 2019 nanti PDKB akan berumur 24 tahun. Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan dari tim PDKB unit PLN seluruh Indonesia dengan menghadirkan 3 orang dari setiap Unit Area.  Kegiatan konvensi ini diharapkan dapat merefresh kembali kondisi team PDKB dan menumbuhkan rasa solidaritas terhadap lingkungan dan kerjasama dalam tim PDKB serta dukungan terhadap kinerja perusahaan sehingga dapat meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat.

Pasukan PDKB harus mengedepankan konsep zero accident, patuh pada SOP, keutamaan teamwork, dan profesionalisme kerja, keberadaan Tim PDKB ini merupakan wujud nyata komitmen PLN dalam upaya memberikan pelayanan terbaik bagi para pelanggan. (dok. PLN)
Foto: PLN (dok. PLN)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah menargetkan jaringan listrik atau transmisi listrik antar Pulau di Sumatra, Jawa, Kalimantan hingga Sulawesi bisa tersambung pada tahun 2024 mendatang.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dewan Energi Nasional (DEN), Djoko Siswanto menjelaskan, salah satu program energi nasional ke depan adalah Indonesia akan lebih banyak membangun jaringan transmisi dan distribusi kelistrikan.

"Itu lebih banyak porsinya, dibanding untuk pembangkit. Karena kita pernah kelebihan listrik khususnya pada pandemi 2020. Sehingga program utama adalah pembangunan infrastruktur antar pulau di Indonesia," jelas Djoko kepada CNBC Indonesia, Senin (7/2/2022).

"Sampai 2024, di dalam grand energi nasional kita, itu nanti Sumatra akan terhubung, Jawa terhubung, Kalimantan juga demikian. Serta Indonesia Tengah dan Timur. Setelah 2024, itu nanti antar pulau akan terhubung," kata Djoko melanjutkan .

Sehingga, apabila terjadi kekurangan listrik pada satu wilayah di pulau di Indonesia, bisa saling transfer atau transmisikan listriknya ke daerah-daerah yang kekurangan listrik.

Djoko tak menampik, saat ini Indonesia khususnya di Kalimantan Utara impor listrik masih terjadi.

"Kita saat ini masih impor listrik sedikit di Kalimantan Utara dari Singapura, karena memang jaringan transmisinya antar pulau ini rencananya baru akan terkoneksi setelah 2024," jelas Djoko.

Sebagai gambaran, sistem kelistrikan Indonesia saat ini tidak terhubung ke semua wilayah Indonesia, dikarenakan kondisi geografis sebagai negara kepulauan.

Oleh karena itu, ketersediaan listrik di antar pulau tidak sama rata. Di Pulau Jawa, Sumatra dan Bali misalnya terjadi over supply listrik, sementara pulau-pulau yang ada di Timur Indonesia mengalami kekurangan pasokan listrik.

Upaya pemerintah Indonesia untuk menyeimbangkan supply dan demand listrik tentunya tidak tergantung pada ekspor listrik semata, namun lebih kepada peningkatan pertumbuhan kawasan industri untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, penggunaan teknologi yang efisien, serta mendorong penggunaan peralatan yang berbasis listrik, seperti kompor listrik, dan kendaraan listrik.

Selain itu, interkoneksi kelistrikan antar pulau ini bisa mendorong percepatan pembangunan energi baru terbarukan di Tanah Air, termasuk untuk Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) maupun Pembangkit Listrik Tenaga Bayu/ Angin (PLTB).

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) saat ini juga tengah merampungkan aturan mengenai transmisi listrik, yang mana pihak swasta bisa ikut mengembangkan transmisi tersebut.

Direktur Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Ida Nuryatin Finahari menjelaskan payung hukum untuk aturan transmisi listrik oleh perusahaan swasta akan dirampungkan di tahun ini.

"Regulasi saat ini sedang menyiapkan pemanfaatan jaringan tenaga listrik melalui skema perusahaan swasta, termasuk untuk lintas negara ini," jelas Ida kepada CNBC Indonesia, Senin (7/2/2022).

"Itu yang sedang kita siapkan, bagaimana PLN dan swasta bisa berkontribusi bersama-sama dalam penyiapan jaringan. Khususnya lintas negara dan kita siapkan peraturan dan skemanya," kata Ida melanjutkan.

Regulasi untuk perusahaan swasta bisa masuk ke dalam bisnis transmisi listrik ini, kata Ida ditargetkan bisa selesai pada Semester I-2022 ini.

"Secepatnya di 2022, kalau bisa di Semester pertama, dan kita akan percepat penyelesaiannya," jelas Ida.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Swasta Bisa Masuk Bisnis Transmisi Listrik, Aturan Disiapkan!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular