Tak Hanya Singapura, RI Impikan Ekspor Listrik ke Negara Ini

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
Senin, 07/02/2022 17:05 WIB
Foto: CNBC Indonesia/ Muhammad Luthfi Rahman

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan bahwa Indonesia akan melakukan transfer atau ekspor listrik ke Singapura. Tak hanya Singapura, Indonesia juga memiliki keinginan untuk ekspor listrik negara kawasan Asean lainnya.

"Yang jelas kalau di Asean sudah ada kerjasama Asean. Dan mungkin akan dikembangkan bukan hanya Singapura, tapi negara Asean yang lain," jelas Direktur Pembinaan, Pengusahaan Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Ida Nuryatin Finahari kepada CNBC Indonesia, Senin (7/2/2022).

Seperti diketahui, Menteri ESDM Indonesia Arifin Tasrif dan Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Tan See Leng telah melakukan perjanjian kerjasama atau memorandum of understanding (MoU) pada 21 Januari 2022.


Dalam MoU tersebut, kata Ida tidak otomatis Indonesia akan transaksi jual-beli listrik kepada Singapura, tapi banyak working group atau kelompok kerja yang dibangun untuk pembahasan lainnya.

"Selain working group ekspor (listrik) juga ada kelitbangan dan training EBT (energi baru terbarukan)," ujarnya.

Ida menjelaskan, implementasi ekspor listrik ke Singapura, semuanya tergantung terhadap permintaan pemerintah Singapura.

Kendati demikian, beberapa skenario telah disiapkan. Secara terang, Ida menjelaskan, pertama, apabila menggunakan HVAC (High Voltage Alternating Current) maka Indonesia bakal melakukan transfer listrik hingga 600 Mega Watt (MW) yang bisa diimplementasikan pada 2025.

Selanjutnya, apabila transfer listrik menggunakan High Voltage Direct Current (HVDC), Indonesia akan melakukan transfer listrik dengan kapasitas yang lebih besar dan bisa diimplementasikan pada 2027.

"Kedua hal tersebut tergantung dari permintaan Singapura yang tertuang di dalam dokumen request of proposal tahap satu yang telah dirilis pada akhir 2021," jelas Ida.

"Singapura-nya yang mengeluarkan request proposal ini, tahap pertama dan target mereka sekitar 1,2 GW sampai 2027. Tapi dari Indonesia tergantung dari kajian yang dilakukan badan usaha, PT PLN (Persero) dan lainnya," kata Ida melanjutkan.

Ida mengungkapkan, dalam melakukan ekspor listrik, dipastikan tidak akan mengganggu kelistrikan di Indonesia, pasalnya ekspor listrik yang dilakukan ke Singapura akan bersumber dari pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).


(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:

Video: 2024, PLN Raih Pendapatan Rp 545,4 T & Laba Rp 17,76 Triliun