Pandemi Belum Usai, Sektor Kesehatan Meroket 12%!
Jakarta, CNBC Indonesia - Pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) masih menjadi warna dominan di perekonomian nasional. Buktinya, sektor kesehatan mengalami pertumbuhan tertinggi di antara sektor-sektor lainnya.
Pada Senin (7/2/2022), Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan data pertumbuhan ekonomi Indonesia periode kuartal IV-2021. Sepanjang Oktober-Desember 2021, PDB Indonesia tumbuh 1,06% dibandingkan kuartal sebelumnya (quarter-to-quarter/qtq).
Dibandingkan kuartal IV-2020 (year-on-year/yoy), ekonomi Indonesia tumbuh 5,02%. Ini membuat pertumbuhan ekonomi sepanjang 2021 menjadi 3,69%.
Dari sisi lapangan usaha, hampir semua sektor tumbuh positif pada kuartal IV-2021. Kecuali sektor jasa keuangan yang tumbuh negatif (terkontraksi) 2,59% yoy.
Margo Yuwono, Kepala BPS, mengungkapkan kontraksi sektor jasa keuangan disebabkan oleh tren penurunan suku bunga. Sejak pandemi Covid-19, Bank Indonesia (BI) sudah menurunkan suku bunga acuan sebanyak 150 basis poin (bps) yang membuat suku bunga deposito turun dan diikuti suku bunga kredit.
"Terjadi perlambatan jasa intermediasi perbankan karena spread suku bunga kredit dan pendapatan sekunder pada bank umum, itu penyebab utama. Juga adanya penurunan pendapatan dari berbagai usaha asuransi," ungkap Margo.
Lapangan usaha dengan pertumbuhan tertinggi pada kuartal IV-2021 adalah kesehatan, melesat 12,16% yoy. Penyebabnya adalah pandemi yang masih berlangsung sehingga membuat pengeluaran masyarakat untuk keperluan kesehatan meningkat.
(aji/aji)