Ibu Kota Pindah ke Kaltim, Kang Emil: Jakarta Harus Khawatir

Lalu Rahadian, CNBC Indonesia
07 February 2022 10:33
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil di acara Investasi Jawa Barat Juara,
Foto: Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Dokumentasi CNBC Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ibu Kota Negara (IKN) akan dipindahkan dari Jakarta ke Kalimantan Timur. Perpindahan itu merupakan bagian dari upaya pemerintah pusat menggeser titik gravitasi pertumbuhan ekonomi nasional.

Lantas, bagaimana tanggapan Pemerintah Provinsi Jawa Barat terkait rencana itu? Apakah sudah ada persiapan agar investor tetap bertahan di Jabar?

"Sebenarnya yang harus khawatir bukan Jabar, tapi Jakarta karena bukan ibu kota lagi. Jakarta akan jadi daerah yang formatnya sedang dicari sekarang," ujar Gubernur Jabar Ridwan Kamil dalam acara West Java Investment Report: Investasi Jawa Barat Juara di Kota Bandung, Senin (7/2/2022).

Menurut Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, pemindahan IKN ke Kaltim akan menggerus PDRB Jakarta. Hal itu akan berimbas kepada perekonomian Jakarta.

Lebih lanjut, Kang Emil yakin investasi di Jabar masih akan memimpin selama 5-10 tahun ke depan berkat keunggulan dari sisi infrastruktur hingga sumber daya manusia (SDM).

Dalam kesempatan yang sama, Kang Emil mengungkapkan sederet upaya yang dilakukannya agar investor betah dalam berinvestasi di Jabar.

"Satu, gubernurnya baik, suka melayani," ujarnya.

Ia mencontohkan realisasi investasi Amazon di provinsi itu tak lepas dari lobi-lobi ke sejumlah pihak. Pun investasi pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) di Kabupaten Sukabumi.

Kedua, lanjut Ridwan Kamil, berkaitan dengan infrastruktur. Di Jabar, terdapat sejumlah infrastruktur skala masif mulai dari Tol Cisumdawu hingga Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB).

"Itulah kenapa mereka betah, infrastrukturnya terdengar konkret," kata Kang Emil.

Ketiga, menurut dia, produktivitas SDM di Jabar yang lebih tinggi dibandingkan daerah lain. Hal itu melengkapi syarat-syarat lain seperti pelayanan mumpuni yang berintegritas berdasarkan penilaian Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kang Emil Blak-blakan Iklim Investasi Jabar Sangat Kondusif

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular