Gedung Perkantoran di Jakarta Makin Kosong Parah

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
03 February 2022 17:10
Suasana gedung perkantoran di Jakarta, Kamis (20/9/2018). Lembaga riset properti Colliers International Indonesia dalam laporannya menyebutkan ada 500.000 ribu square meter lahan perkantoran baru yang siap disewakan di Jakarta hingga akhir 2018. Di mana 64% di antaranya berada di kawasan sentral bisnis atau Central Business Dictrict (CBD).Sayangnya, naiknya jumlah kantor tidak diikuti dengan kenaikan permintaan. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Gedung (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Potensi perkantoran kelebihan pasokan nyata atau over supply. Dimana permintaan belum bisa mengimbangi pasokan kantor yang akan selesai pada tahun 2022 ini.

Direktur Eksekutif Jakarta Properti Institute (JPI) Wendy Hartanto mengatakan minat perkantoran tetap ada namun menurun, karena tren bekerja dari rumah bisa mengurangi biaya sewa kantor. Sehingga menyerang tingkat keterisian kantor.

Dia mengingatkan kondisi penurunan angka okupansi bisa saja semakin menurun. Karena dari catatannya paling tidak ada 400 ribu meter persegi kantor baru yang selesai pada 2022 - 2024 untuk area CBD maupun luar CBD.

"Ya sudah pasti, per tahun biasa rata-rata penyerapan hanya 50 ribu meter persegi," katanya menjawab pertanyaan, apakah potensi kelebihan pasokan terjadi?, kepada CNBC Indonesia, Rabu (3/2/2022).

Begitu juga dengan Director Leads Property Darsono Tan mengatakan potensi over supply itu bisa terjadi pada beberapa waktu ke depan. Karena ada 306 ribu meter persegi suplai baru yang masuk, sementara permintaan saat ini rata-rata hanya 60 ribu meter persegi.

"Take up rate perkiraan sekitar 60 ribu meter per segi, mungkin paling tinggi bisa 100 ribu kalau Covid membaik," jelasnya.

Ada empat project yang akan selesai seperti Jakarta Mori Tower, Rajawali Place, Autograph Tower, dan Luminary Tower.

Permintaan saat ini masih minim karena banyak perusahaan menahan melakukan ekspansi, sambil mengevaluasi cara berkantor.

"Masih wait and see, apakah gaya kerja hybrid atau ke kantor. Misalnya Omicron mereda mungkin bisa 100% kembali di kantor tapi, tapi saat ini masih dilihat," jelasnya.

Dari catatannya ada dua juta meter persegi ruang kantor yang kosong di wilayah CBD Jakarta dengan tingkat okupansi mencapai 75%. Diprediksi sampai akhir tahun berkurang menjadi 71%, dan kondisi ini berlanjut sampai 2023 mendatang.


(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kiamat Properti, Banyak Kantor Rasa Kuburan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular