Sri Mulyani Diskon Pajak Mobil, Negara Tetap Untung lho

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
02 February 2022 17:15
Relaksasi Impor Bahan Baku
Foto: CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan bahwa relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) telah membawa pengaruh signifikan pada pendapatan negara.

Pos penerimaan PPnBM harus kosong akibat adanya relaksasi sebesar 100% selama periode Maret-Desember 2021. Namun, pemerintah mendapatkan pendapatan dari pos pajak lainnya. Nilai pajak yang diterima juga ternyata lebih besar dibanding pendapatan PPnBM yang harus hilang.

"Dari angka penjualan mobil Maret-Desember 2021, diperkirakan potensi penerimaan negara hilang sebesar Rp14,9 triliun, namun potensi pendapatan yang dihasilkan dari peningkatan penjualan mobil sebesar Rp42,6 triliun yang berasal dari BBN (Bea Balik Nama), PKB (Pajak Kendaraan Bermotor), PPN (Pajak Pertambahan Nilai)," kata Agus dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI, Rabu (2/2/22).

Ia mengklaim program insentif PPnBM DTP di sektor otomotif terbukti mampu menopang pertumbuhan dan produksi kendaraan. Hal ini terlihat dari meningkatnya penjualan dari periode sebelumnya.

"Kinerja penjualan Maret-Desember 2021 sebanyak 519 ribu unit atau meningkat 113% dari periode yang sama tahun sebelumnya," ujar Agus.

Ada juga dampak lainnya dari insentif PPnBM ini, yakni peningkatan input di sektor industri (backward linkage sebesar Rp36 triliun dengan rincian industri sebesar Rp29 triliun dan non-industri sebesar Rp6 triliun.

"Peningkatan output sektor otomotif (forward linkage) sebesar Rp43 triliun dengan rincian industri Rp33 triliun dan non industri Rp10 triliun," ujar Agus.


(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Cek! Hanya Mobil-Mobil Ini yang Dapat Diskon PPnBM di 2022

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular