
'Kiamat' Kentang Goreng! Ini Ternyata Biang Keroknya...

Jakarta, Cnbc Indonesia - Pecinta french fries mulai hari ini tidak lagi bisa menjumpai menu Large French Fries di McDonald's (McD) karena ketersediaan yang terbatas. Indonesia tidak sendiri, negara lainnya pun mengalami hal serupa, 'kiamat' kentang goreng!
Jaringan restoran cepat saji McD di Indonesia mengumumkan akan membatasi penjualan kentang goreng. Menu french fries alias kentang goreng hanya akan tersedia dalam ukuran tertentu.
"Sehubungan dengan terbatasnya ketersediaan french fries saat ini, mulai 2 Februari untuk sementara Large French Fries tidak tersedia. Namun jangan khawatir McD'ers, kamu tetap dapat menikmati menu favoritmu dengan Medium French Fries," tulis akun @McDonalds_ID di Twitter, Senin (31/01/2022).
Associate Director of Communications McDonald's Indonesia Sutji Lantyka mengungkapkan, pembatasan pembelian menu french fries karena adanya kendala pengiriman pasokan kentang terkait pandemi COVID-19.
Mengutip Washington Post, kasus kelangkaan kentang juga terjadi di sejumlah negara mulai dari Malaysia hingga Kenya. Pada awal pekan ini, McDonald's Malaysia mengumumkan di media sosial bahwa mereka tidak akan lagi menyajikan menu kentang goreng dengan ukuran besar.
Kemudian, di Jepang, McD sudah membatasi penjualan kentang goreng sejak Desember 2021 lalu. Di AS, restoran siap saji yang berusia hampir 50 tahun yaitu J.G.Melon mengatakan tidak menyajikan kentang goreng. Sementara di Kenya kendala ketersediaan kentang goreng dialami oleh rival McD yaitu KFC.
Penyebab kelangkaan kentang goreng saat ini adalah kompilasi dari masalah pasokan kentang dunia. Masalah rantai pasokan yang terjadi karena amukan virus Covid-19 membuat tren ekspor kentang dunia merosot. Hal ini terjadi pada Belanda, Perancis, dan Jerman yang merupakan eksportir utama dunia dengan pangsa pasar ketiganya mencapai 44,3%.
Melansir worldstoexports, Belanda adalah eksportir kentang terbesar dunia. Pangsa pasar Belanda ditaksir mencapai 19,4% dari ekspor seluruh dunia. Sementara Perancis duduk di peringkat dua dengan pangsa 16,1%. Setelahnya Jerman dengan pangsa pasar 8,7% dari ekspor kentang dunia.
![]() |
Turunnya ekspor kentang dari Jerman dirasakan sampai Indonesia. Ini karena negeri panzer tersebut adalah eksportir terbesar Indonesia dengan porsi 46,75% dari total ekspor kentang olah Indonesia pada tahun 2020.
Indonesia saat ini adalah negara defisit kentang olah. Sebab, lebih banyak impor dibandingkan ekspor.
Pada periode Januari hingga November 2021, Indonesia telah mengimpor 36,46 juta kentang, segar atau dingin dengan nilai US$ 14,81 juta atau setara Rp 212,29 miliar (kurs= Rp 14.337,9/US$)
Sementara itu, ekspor kentang, segar atau dingin Indonesia sebesar 93.107 ton dengan nilai US$ 142.279 atau setara Rp 2,04 miliar.
Faktor lain yang membuat krisis kentang di beberapa negara adalah ketegangan perdagangan kentang antara AS dan Kanada jadi penyebab langkanya pasokan kentang dan cuaca buruk di Afrika Selatan.
Awalnya adalah temuan jamur yang membuat Kanada menangguhkan kentang dari Prince Edward Island (PEI) pada November 2021. Ini membuat AS memberlakukan pembatasan pada kentang asal salah satu provinsi dari Kanada tersebut. Pada saat itu beberapa pejabat Kanada menuduh AS mengeksploitasi wabah kecil untuk memberi kesempatan kepada petani kentang Amerika.
Kanada adalah importir kentang terbesar AS. Sementara AS merupakan eksportir terbesar Jepang. Ini menyebabkan masalah pasokan kentang di Jepang.
Ketiga, Di Afrika Selatan, cuaca buruk telah menyebabkan hasil panen dan pasokan yang lebih rendah untuk beberapa jenis kentang. Pembuat keripik PepsiCo, Lay, mengalami kesulitan untuk menyimpan semua jenis keripik kentangnya.
Diperkirakan masalah ini hanya sementara seiring dengan pulihnya masalah rantai pasokan dunia yang diperkirakan akan terjadi pada tahun ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Alert! Tsunami Krisis Kentang Impor Hantam RI, McD Kena Getah