
Begini Penampakan Sepi Myanmar Setahun Setelah Kudeta Junta
Warga Myanmar menentang perintah junta untuk tetap menjalankan usahanya dengan melakukan pemogokan.

Jalan menuju stasiun kereta api di Mandalay, Myanmar, tampak kosong penghuni, Selasa (1/2/2022). Warga Myanmar menentang perintah junta untuk tetap menjalankan usahanya dengan melakukan pemogokan pada peringatan satu tahun kudeta militer. (AP)

Junta Myanmar sebelumnya telah memerintahkan toko-toko untuk tetap buka pada Selasa (1/2/2022) menyusul seruan aktivis untuk pemogokan diam pada peringatan itu. Namun jalan-jalan di pusat komersial Yangon mulai kosong pada pukul 10 pagi. (AP)

Pemandangan yang sama juga terjadi di kota kedua terebesar Myanmar, Mandalay dan wilayah Tanintharyi selatan. (AP)

Pasar batu giok terkenal di Mandalay dibuka, tetapi lalu lintasnya sepi. "Tidak ada yang keluar di jalan-jalan di sekitar daerah saya dan pasukan keamanan berpatroli," kata warga tersebut kepada AP. "Saya tinggal di rumah bermain game online untuk berpartisipasi dalam pemogokan diam-diam," imbuhnya. AP/

Penutupan serupa pernah terjadi pada bulan Desember dengan mengosongkan jalan-jalan kota dan kota-kota di seluruh negeri. Tetapi pada Selasa pagi, media lokal memang menunjukkan flashmob di Yangon dan Mandalay, di mana pengunjuk rasa membentangkan spanduk pro-demokrasi dan menyalakan suar. (AP)

Sebelumnya, menjelang peringatan tersebut, junta Myanmar mengancam akan menyita toko usaha yang tutup dan memperingatkan bahwa demonstrasi atau berbagi "propaganda" anti-militer dapat mengarah pada tuduhan makar atau terorisme. (AP)

Pemimpin Junta Militer Myanmar Min Aung Hlaing mengulangi klaim militer bahwa mereka terpaksa untuk mengambil alih kekuasaan menyusul kecurangan pemilu oleh partai Aung San Suu Kyi dalam pemungutan suara tahun 2020. Sementara menurut sebagian besar pengamat internasional berjalan bebas dan adil. (AP)

"Pemilu baru akan diadakan setelah stabilitas dipulihkan," kata Min Aung Hlaing kepada surat kabar Global New Light of Myanmar yang dikelola pemerintah. Tim informasi junta merilis video tak bertanggal pada hari Selasa yang menunjukkan demonstrasi pro-militer di bagian negara yang tidak diketahui, beberapa memegang bendera nasional dan meneriakkan slogan-slogan untuk mendukung tentara. (AP)