
Thailand Siap Terima Turis Lewat Visa Bebas Karantina

Jakarta, CNBC Indonesia - Thailand akan menyambut setiap bulan ratusan ribu wisatawan lewat program visa bebas karantina mulai Selasa (1/2/2022). Para pelancong dari berbagai negara bisa mengajukan permohonan masuk bebas karantina asalkan sudah divaksinasi penuh.
Laporan Bloomberg, sebagaimana dikutip The Straits Times, menulis jika pemerintah mengharapkan antara 200.000 dan 300.000 pelancong hanya pada Februari. Jumlah ini diperkirakan akan membengkak di bulan-bulan berikutnya.
Ini menjadi salah satu program Perdana Menteri Prayut Chan-o-cha untuk "strategi hidup dengan Covid". Program bebas karantina terbaru ini juga lebih luas, yang sebelumnya dibatasi hanya untuk pelancong dari sekitar 60 negara.
Juru bicara Thanakorn Wangboonkongchana sendiri mengatakan pemerintah Prayut mengharapkan lima juta pengunjung asing tahun ini. Diharapkan mayoritas kedatangan datang dari Eropa dan Amerika Serikat (AS), dan jumlahnya mungkin mencapai sembilan juta jika turis China dan India ikut berkunjung ke salah satu negara ASEAN ini.
Program ini diprediksi akan menjadi model bagi negara yang ekonominya bergantung pada pariwisata. Ini diklaim dapat menyeimbangkan pembukaan kembali perbatasan yang aman dengan kebangkitan ekonomi.
Diketahui sekitar seperlima dari produk domestik bruto Thailand sebelum pandemi Covid-19 berasal dari kegiatan yang berhubungan dengan pariwisata.
Namun Tim Leelahaphan, ekonom Standard Chartered Plc yang berbasis di Bangkok, mengatakan prospeknya akan tetap kabur untuk beberapa bulan ke depan, terutama dalam hal menarik wisatawan dari China, kelompok pengunjung terbesar ke Thailand sebelum Covid-19.
Namun, Tim mengatakan pembukaan kembali akan membantu Thailand berayun kembali ke surplus transaksi berjalan sekitar 1,5 persen dari PDB tahun ini, meskipun levelnya akan di bawah rata-rata sebelum pandemi.
Thailand telah bereksperimen dengan beberapa rencana selama dua tahun terakhir untuk menghidupkan kembali sektor perjalanan. Industri ini sendiri sempat menarik 40 juta turis asing dan menghasilkan lebih dari US$ 60 miliar pada 2019 silam.
Sekitar 350.000 pengunjung memanfaatkan fase pertama program Test & Go sebelum dihentikan pada akhir Desember 2021 untuk mencegah penyebaran varian Omicron.
"Thailand adalah salah satu tujuan wisata utama dunia karena semua atraksi indah dan nilai uangnya," kata Burin Adulwattana, kepala ekonom di Bangkok Bank Pcl. "Tetapi pemerintah harus mencoba untuk menanamkan kepercayaan di antara para pelancong bahwa kebijakan itu tidak akan berubah lagi."
Thailand kini tercatat memiliki total 2.447.964 kasus infeksi, bertambah 7.422 kasus dan total 22.188 kasus kematian, menurut data Worldometers per Selasa.
(tfa/tfa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tak Ada Ampun, Corona Acak-Acak Nasib Pekerja Wisata di Dunia