
Negara Dunia Pulangkan Diplomat dari Ukraina, Tanda Perang?

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketegangan antara blok Barat pimpinan Amerika Serikat (AS) dan juga Rusia di wilayah Ukraina masih terus memanas. Hal ini membuat beberapa negara mulai khawatir dengan situasi di negara itu dan memutuskan untuk memulangkan beberapa diplomatnya.
Terbaru, langkah ini diambil oleh Kanada. Hal ini disampaikan langsung dalam akun Twitter resmi negara itu Minggu, (31/1/2022). Negara Maple itu memutuskan untuk memulangkan sementara staf kedutaan non-essensial akibat kekhawatiran pecahnya perang ini.
"Karyawan non-essensial dan keluarga mereka akan 'sementara' dipindahkan kembali ke negara itu dari kedutaan di Kyiv," ujar lembaga kebijakan luar negeri Kanada dikutip Republic World.
Meski begitu, Ottawa menegaskan bahwa kedutaannya akan tetap beroperasi untuk memberikan pelayanan bagi warga Kanada yang masih berada di wilayah Ukraina.
Sebelum Kanada, AS juga sempat mengizinkan keluarga diplomatnya yang berada di negara itu untuk pergi keluar Ukraina. Ini terkait ancaman serangan militer Rusia.
"Washington juga mengizinkan keberangkatan "sukarela" karyawan kedutaan dan mendesak warga AS di Eropa Timur pergi menggunakan transportasi komersial secara pribadi," tulis keterangan resmi sebagaimana dikutip AFP.
Ketegangan yang terjadi di Ukraina sendiri awalnya disebabkan oleh keputusan Rusia yang mengirimkan pasukan ke wilayah dekat negara itu. Ini membuat Kiev terganggu dan meminta bantuan pakta pertahanan pimpinan AS, NATO. Apalagi kehadiran pasukan Rusia memiliki sejarah yang cukup buruk dengan lepasnya wilayah Krimea pada 2014 lalu.
Di sisi lain, Rusia khawatir dengan hegemoni AS dan NATO di Eropa Timur. Dalam pembicaraan damai dengan Barat terkait Ukraina, Moskow bahkan meminta jaminan NATO tak akan memasukkan Ukraina ke dalam pakta pertahanannya.
Mengutip BBC sudah ada 100.000 tentara Rusia bersiaga di perbatasan Rusia-Ukraina. Diyakini angka ini naik menjadi 175.000 hingga akhir Januari. Sementara itu, dalam laporan The Hills, AS dan NATO pun mengirimkan kapal induk dan fregat ke Laut Hitam dan akan menggelar latihan perang besar-besaran.
(tps/tps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Terkait Invasi ke Ukraina, Rusia-NATO Memanas
