Dari Tempat 'Jin Buang Anak', Bintaro 'Disulap' Jadi Elite
Jakarta, CNBC Indonesia - Hampir semua tempat ramai selalu punya riwayat sebagai daerah kosong sepi, yang kadang sering disebut orang sebagai tempat 'jin buang anak' seperti Bintaro, Tangerang.
"...Citra Garden di Kalideres adalah sudut yang tak terjamah yang sering dibilang tempat jin buang anak. Dan Bintaro? siapa yang peduli dengan Bintaro sebelum kami membangun di sana. Semua bisa berubah," kata Ciputra dalam Alberthiene Endah, "Ciputra The Entrepreneur: The Passion of My Life" (2019) (hal: 349).
Bintaro adalah nama sebuah tumbuh-tumbuhan bernama latin Cerbera Manghas. Sebelum ada perumahan-perumahan di Bintaro, daerah itu adalah kampung yang masih sepi, seperti kebanyakan kampung di sekitar Jakarta.
"Sejak 1976 saya menjadi penduduk Bintaro. Pada waktu itu diperlukan penjelasan yang sangat panjang untuk menerangkan dimana lokasi Bintaro itu," tulis Bondan Winarno dalam Kiat Menjadi Konglomerat Pengalaman Grup Jaya (1996:17). Bintaro jadi berkembang satu persatu perumahan dibangun di sana.
Ciputra termasuk orang berjasa dalam mengubah Bintaro Sejak era 1970-an, di dunia properti Ir Ciputra sedang menuju kejayaannya. Dia sudah bekerja untuk pemerintah DKI Jakarta Raya dalam Jaya Group dan akhirnya bersama Liem Sioe Liong dalam Metropolitan Group.
Metropolitan Group terlibat dalam pembangunan perumahan Pondok Indah, yang belakangan menjadi perumahan elite di Jakarta Selatan. Ciputra juga pernah terlibat dalam pembangunan rumah sederhana dalam proyek Pondok Karya lewat Yayasan Marga Jaya. Pembangunan rumah sederhana kemudian tak dilanjutkan setelah muncul KPR BTN.
Ciputra pada era 1970-an itu sudah punya impian ingin membangun kota satelit di sekitar Jakarta. Bintaro adalah bagian dari mimpinya. Mulanya Ciputra menemani kawannya yang sedang membeli lahan di Kelurahan Bintaro itu.
"Ketika saya menatap lahan maha luas yang diwarnai pepohonan dan rumah-rumah penduduk yang bertebaran tapi tidak padat," aku Ciputra seperti dicatat Albertine Endah dalam Ciputra The Entrepreneur: The Passion of My Life (2019:223)
Bintaro, kala itu termasuk provinsi Jawa Barat (dan kini Provinsi Banten) adalah perbatasan di sisi selatan Jakarta mengarah ke Tangerang. Ciputra lalu mengusulkan agar Metropolitan Development membeli lahan di Bintaro.
Akhirnya Metropolitan setuju membelinya dan setelah Obayashi Group dari Jepang bergabung, maka ratusan hektar lahan di Bintaro berhasil dibeli. Namun Obayashi Group sedang mengalami masalah keuangan hingga menarik modalnya dalam proyek Bintaro itu. Akhirnya Jaya Group pun masuk dalam proyek Bintaro.
"Tahun 1980 Bintaro kami bangun di bawah bendera PT Jaya Real Property. Saya sendiri terlibat di dalamnya," aku Ciputra yang yakin Bintaro akan sukses. Ciputra yakin karena era itu terjadi booming minyak dan masyarakat kelas menengah Indonesia juga sedang tumbuh.
Satu persatu sektor berhasil dibangun Bintaro dengan lancar. Setelah perumahan dibangun, selanjutnya adalah rumah sakit, sekolah, sarana olahraga dan lainnya. Selagi menggarap daerah Bintaro, Ciputra juga sedang membangun kawasan lainnya seperti Pondok Indah.
Hingga hari ini kawasan Bintaro semakin ramai. Bintaro bukan lagi hanya sebuah nama sebuah kelurahan yang sepi, melainkan dianggap orang semacam kota tersendiri, meski dalam wilayah Tangerang Selatan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pmt/pmt)