Internasional

Panas! Tak Hanya Pasukan, AS Siapkan 'Meriam' Baru ke Rusia

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
31 January 2022 09:05
Cover Headline, Biden vs Putin
Foto: ilustrasi Putin vs Biden (Edward Ricardo/ CNBC Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Senator Amerika Serikat (AS) pada Minggu, (30/1/2022) mengatakan bahwa pihaknya sedang menyiapkan sanksi untuk Rusia. Hal ini berkaitan dengan manuver militer negara itu menurunkan ratusan ribu personil militer dekat Ukraina yang membuat Kiev resah.

Dalam sebuah keterangan pers, Senator Bob Menendez, ketua Demokrat dari Komite Hubungan Luar Negeri Senat, dan Senator James Risch dan Partai Republik, berencana agar RUU sanksi Rusia akan terus dibahas pada pekan ini. Mereka berharap kesepakatan sanksi dapat disetujui secepatnya.

"Saya akan menggambarkannya karena kita berada di garis satu yard. Ada tekad kuat bipartisan untuk mendukung Ukraina dan menghukum Rusia jika menyerang Ukraina," kata Menendez dalam sebuah program di CNN International.

Sementara itu, Presiden AS Joe Biden sebelumnya juga menegaskan akan mengerahkan pasukan ke Eropa Timur. Biden menyebut pasukan ini dikerahkan untuk meningkatkan kehadiran aliansi militernya, NATO, di wilayah itu.

"Untuk meningkatkan kehadiran NATO di Eropa timur karena ketegangan tetap meningkat," tegasnya dikutip AFP.

Di sisi lain, Moskow pun gerah dengan aksi Washington ini. Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menyebut AS seharusnya menghormati seluruh negara di dunia dan menganggap negara lain sebagai kekuatan yang setara.

"Kami menginginkan hubungan yang baik, setara dan saling menghormati dengan Amerika Serikat, seperti dengan setiap negara di dunia," kata Lavrov. "Belajar dari pengalaman pahit, kami tidak ingin dalam posisi keamanan kami dilanggar setiap hari," lanjutnya.

Persoalan Rusia dan Ukraina kompleks. Bukan hanya melibatkan klaim wilayah, dalam hal ini Krimea yang dicaplok Rusia tahun 2014, tapi juga hegemoni Rusia dan Barat.

Sejak revolusi terjadi di tahun yang sama, yang menyingkirkan pemimpin pro-Rusia di negara itu, Ukraina semakin dekat dengan Barat. Bahkan Ukraina berniat menjadi bagian NATO karena seringnya Kiev meminta bantuan aliansi itu untuk memperkuat stabilitas negara.

Rusia menyebut bahwa aksinya dalam penerjunan militer ini semata-mata karena rasa terancamnya bila Ukraina dekat dengan NATO. Moskow bahkan meminta agar aliansi yang notabenenya rival Rusia itu untuk tidak menerima Ukraina sebagai anggota baru.


(tps/tps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Panas! Penyebab Putin Ancam Kerahkan Rudal Nuklir ke Eropa

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular