Jakarta, CNBC Indonesia - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dikabarkan akan segera mengujungi Ukraina. Tidak hanya itu, Johnson juga akan mengultimatum Presiden Rusia Vladmir Putin melalui sambungan telepon.
Inggris sedang mempertimbangkan untuk mendukung pengerahan besar-besaran NATO sebagai bagian dari rencana untuk memperkuat perbatasan Eropa. Hal itu sebagai bentuk upaya menanggapi langkah pasukan Rusia yang berkumpul di perbatasan dengan Ukraina.
Inggris telah mengatakan bahwa setiap serangan Rusia ke Ukraina akan mendapat sanksi dan akan menghancurkan kedua belah pihak.
Johnson sedang mempertimbangkan tawaran terbesar yang mungkin diberikan kepada anggota pakta pertahanan NATO di Nordik dan Baltik, yang akan menggadakan jumlah pasukan dan mengirim senjata pertahanan ke Estonia.
"Paket ini akan mengirim pesan yang jelas ke Kremlin - kami tidak akan mentolerir aktivitas destabilisasi mereka, dan kami akan selalu mendukung sekutu NATO kami dalam menghadapi Rusia," kata Johnson dalam sebuah pernyataan seperti dikutip Reuters, Minggu (30/1/2022).
"Saya telah memerintahkan angkatan bersenjata kami untuk bersiap untuk ditempatkan di seluruh Eropa minggu depan, memastikan kami dapat mendukung NATO," lanjutnya.
Para pejabat akan menyelesaikan perincian tawaran itu di Brussel minggu depan, dengan para menteri membahas opsi militer pada hari Senin (31/1/2022).
Tidak hanya upaya diplomatik Johnson akan melakukan perjalanan kedua untuk bertemu rekan-rekan NATO awal bulan depan. Demikian pernyataan dari Kantor PM Inggris.
Menteri luar negeri dan menteri pertahanan Inggris juga akan pergi ke Moskow untuk melakukan pembicaraan dengan mitra mereka asal Rusia. Tujuannya adalah untuk mengurangi ketegangan di Ukraina.
(miq/miq)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Rusia Tuding Latihan Militer NATO Jadi Persiapan Serang Rusia