
Serap 1.220 Pekerja Lokal, Proyek GRR Tuban Optimalkan TKDN

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia (Pertamina Rosneft) terus mengawal Proyek Strategis Nasional (PSN) Kilang GRR Tuban dengan mengakselerasi proyek hingga optimalisasi serapan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
Proyek Kilang GRR Tuban adalah program pembangunan kilang minyak baru yang terintegrasi dengan kilang petrokimia guna mewujudkan ketahanan energi negeri. Selain produk BBM, Kilang GRR Tuban bertujuan menghasilkan produk petrokimia sebesar 2.820 kilo ton per tahun, serta paraxylene sebesar 1.300 kilo ton per tahun.
Sebagai proyek strategis, Kilang GRR Tuban diproyeksikan akan menjadi salah satu kilang terbesar Indonesia dan menghasilkan produk BBM berkualitas seperti Gasoline, Diesel, dan Avtur hingga 229 ribu barel per hari. Guna menunjang proyek strategis tersebut, Pertamina Rosneft proaktif melibatkan pekerja lokal, di mana angka serapan telah mencapai 1.220 pekerja di area Tuban.
Direktur Utama Pertamina Rosneft, Kadek Ambara Jaya menegaskan, bahwa pihak perusahaan memiliki komitmen tinggi dalam menciptakan multiplier effect bagi masyarakat Tuban melalui proyek GRR Tuban.
"Total, ada 1.220 pekerja lokal yang diberdayakan sejak tahapan land clearing I hingga IV. Tenaga lokal ini berasal dari desa-desa ring 1 di area GRR Tuban termasuk Wadung, Rawasan, Mentoso, Sumurgeneng dan Kaliuntu," ujar Kadek dalam keterangan tertulis, Sabtu (29/1/2022).
Selain melakukan pemberdayaan tenaga lokal, Kadek juga memastikan proyek GRR Tuban telah dijalankan selaras dengan program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan perusahaan.
"Selama tiga tahun dari 2019-2021, kontribusi Tanggung Jawab Sosial Lingkungan GRR Tuban telah mencapai Rp23 miliar. Salah satu bentuk program sosial yang kami canangkan adalah beasiswa D3 Politeknik Energi dan Mineral (PEM) Akamigas Cepu bagi para siswa bertalenta di area Tuban. Tahun ini penerima beasiswa kami telah memasuki tahap akhir studinya. Artinya, program kami dirancang berkelanjutan dan menyasar seluruh lapisan masyarakat," tutur Kadek.
Proyek GRR Tuban sendiri memiliki target TKDN sebesar 27.85%. Komponennya antara lain penyerapan tenaga kerja lokal saat proyek berlangsung, setelah proyek berlangsung, hingga barang dan jasa dalam negeri yang berkualitas seperti menggandeng PT Surveyor Indonesia (Persero) dalam melaksanakan vendor assessment proyek.
Mengingat nilai strategis yang dimiliki Kilang GRR Tuban untuk menyokong ketahanan energi negeri, pihak Pertamina Rosneft berkomitmen untuk mengelola proyek ini secara on track.
"Hingga akhir Desember 2021, progres proyek ini mencapai 62,77% dalam tahapan penyusunan desain (Front-End Engineering Design/FEED). Angka ini cukup jauh melampaui target awal yaitu sebesar 56,45%. Penyusunan desain teknis ini merupakan fase yang krusial dalam pembangunan kilang, karena dari FEED ini akan didapatkan desain dan spesifikasi kilang secara lengkap sebagai dasar untuk melanjutkan proyek," pungkas Kadek.
(bul/bul)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Percepat Distribusi, Pertamina Bangun Supply Point Aspal
