CNBC Insight

Jangan Kaget! 3 Fakta Israel Sudah Lama "Bantu" RI

Petrik M, CNBC Indonesia
29 January 2022 08:30
Tentara Militer hadapi virus Corona  (AP/Oded Balilty)
Foto: Tentara Militer hadapi virus Corona (AP/Oded Balilty)

Pada November 1970, Indonesia kedatangan Anthony Tingle. Berdasarkan paspornya waktu itu, dia adalah warga negara Inggris.

Dia datang untuk memberi pelatihan taktik pengumpulan informasi selama empat minggu di Indonesia kepada Satuan Khusus Intelijen (Satsus Intel). Namun dalam buku Ken Conboy, hal lain terungkap.

"Jika paspornya diabaikan, Tingle sebenarnya seorang brigadir Israel berusia 50 tahun dan bekerja untuk badan intelijen Israel, Mossad," tulis Conboy dalam Intel: Menguak Tabir Dunia Intelijen Indonesia (2007:54).

Para siswa yang dilatihnya menyambutnya dengan baik di Cipayung. Intel Israel itu mengajari cara menyamarkan identitas dan merekrut agen dengan diam-diam.

Pada 1983, seorang pakar dari Israel datang lagi ke Jakarta. Conboy (2007:163) menyebut pakar itu mengajarkan teknik intelijen kepada lima pejabat junior badan intel Indonesia yang sudah dipilih.

Tiga dari lima pejabat itu lalu mendapat latihan lanjutan. Mereka diajari cara menangani agen.

"BAKIN segera menggunakan para agen didikan Israel ini. Salah seorang lulusan ini ditugasi membuka pos di Mesir menjelang akhir 1983," tulis Conboy seraya menyebut yang lain ke Arab Saudi.

TNI Pakai Bedil Israel?

Tak cuma celana Levis, senjata buatan orang Yahudi juga diakui dunia. Bedil Uzi dan Galil Galatz dianggap ampuh dalam dunia militer. Tidaklah salah jika TNI memakainya untuk kepentingan pertahanan.

Pasukan Kostrad, yang memiliki penembak runduk (sniper) memakai pula senapan penembak runduk Galil Galatz buatan Israeli Weapon Industries. Selain penembak runduknya, demi pertempuran jarak dekat, senapan mesin ringan Uzi (rancangan Uziel Gal) pun pakai.

Dalam pelatihan kontra teroris yang diadakan Amerika untuk Indonesia, siswa asal Indonesia diajarkan teknik pengamanan VIP. Dalam pelatihan itu, siswa Indonesia belajar menembak Uzi.

Sebagai barang buatan Israel, keberadaan bedil laras pendek Uzi di Indonesia, berpotensi memancing kontroversi dari orang Islam yang anti Israel. Ken Conboy (2007:133) mencatat: sejak 1969 BAKIN mendapat bantuan periodik dari Mossad.

"CIA menghubungkan BAKIN dengan si pedagang senjata asal Philadelphia yang memasok Uzi yang diminta-dengan senang hati menempelinya dengan merek pengganti," tulis Conboy. Sehingga terlihat itu bukan buatan Israel di zaman orde baru.

Di luar masalah pertahanan, ada anekdot antara Abdurachman Wahid (Gus Dur) dengan Benny Moerdani tentang Israel. Ini disusun Hamid Basyaib dalam Ger-geran Bersama Gus Dur (2010:77).

Tahun 1994, Gus Dur berkunjung ke Israel. Sepulang dari sana, Gus Dur yang terkagum-kagum pada kemajuan Israel itu cerita kepada Benny Moerdani.

"Pak Benny, kok Israel itu negaranya maju sekali, ya? Kok bisa, ya? Saya ndak habis pikir, tuh," kata Gus Dur. Benny pun menjawab, "Ya karena di Israel tidak ada Dharma Wanitanya,"

TIM RISET CNBC INDONESIA

(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular