Tony Blair Beberkan Peluang RI 'Damaikan' AS & China di Bali

Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
28 January 2022 15:20
FILE - In this Dec. 4, 2013, file photo, Chinese President Xi Jinping, right, shakes hands with then U.S. Vice President Joe Biden as they pose for photos at the Great Hall of the People in Beijing. As Americans celebrate or fume over the new president-elect, many in Asia are waking up to the reality of a Joe Biden administration with decidedly mixed feelings. Relief and hopes of economic and environmental revival jostle with needling anxiety and fears of inattention. The two nations are inexorably entwined, economically and politically, even as the U.S. military presence in the Pacific chafes against China’s expanded effort to have its way in what it sees as its natural sphere of influence. (AP Photo/Lintao Zhang, Pool, File)
Foto: Presiden China Xi Jinping (kanan) berjabat tangan dengan Wakil Presiden AS Joe Biden (4/12/2020). (AP/Lintao Zhang)

Jakarta, CNBC Indonesia - Mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair menyampaikan kekaguman terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sosok kepala negara ini dinilai mempunyai visi yang sangat jelas sebagai pemimpin negara.

Hal ini disampaikan saat hadir secara virtual dalam acara Pertemuan Pendahuluan B20 (B20 Inception Meeting) yang digelar secara hybrid. Ini adalah forum internasional yang terdiri dari pebisnis dunia khususnya negara anggota G20.

"Jokowi adalah pemimpin yang sangat saya kagumi. Semangat dan terutama visinya yang jelas untuk masa depan Indonesia," ujarnya, Jumat (28/1/2022).

Menurutnya, dengan kepemimpinannya saat ini maka Jokowi bisa mewujudkan ambisinya untuk membawa Indonesia masuk menjadi ekonomi lima terbesar di dunia. Terutama tahun ini, Indonesia menjadi Presidensi G20 yang memberikan peluang besar ke perekonomian.

"Presidensi Indonesia di G20 memiliki peluang yang sangat besar di saat AS dan China tengah berkompetisi. Indonesia yang dihormati dan dihargai oleh kedua negara tersebut dapat menyatukan negara-negara di dunia," jelasnya.

Sebagai informasi, Forum B20 adalah pertemuan pendahulu yang akan sangat penting mendukung segala tujuan dan agenda dari G20.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Airlangga Hartarto mengungkapkan, pada agenda G20 ke depan, ada tiga isu yang diangkat.

Pertama, untuk memvaksinasi setidaknya 17% populasi global pada pertengahan tahun 2022. Menurutnya, ini adalah tugas mendesak yang harus dilakukan B20 untuk membantu meningkatkan akses, dan mendiversifikasi kemampuan manufaktur terutama di negara berkembang.

"Kedua, membangun G20 Joint Finance untuk membantu mendukung dengan tujuan mengembangkan mekanisme mobilisasi pembiayaan yang inovatif dan cepat untuk kesiapsiagaan dan respon," tutur Airlangga.

Ketiga, mempercepat transisi energi bersih, terutama di negara berkembang. Selain 3 tugas tersebut, Indonesia juga meminta G20 untuk meningkatkan upaya untuk memastikan transformasi digital dapat terjadi.

Hal tersebut dapat dicapai dengan memperkuat privasi dan perlindungan data termasuk dalam aktivitas e-niaga, serta meningkatkan sekuritas digital dan sekuritas online. Selanjutnya, diperlukan pemberdayaan masyarakat untuk mendapatkan keterampilan digital dan transformasi digital, terutama mendukung usaha mikro kecil menengah perempuan dan penyandang disabilitas untuk berpartisipasi penuh.

"G20 dapat berbuat lebih banyak untuk mencapai konektivitas, hal ini dapat dilakukan dengan menciptakan investasi berkelanjutan dalam infrastruktur digital yang berkualitas tinggi," tutup Airlangga.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Duh! Sri Mulyani Masih Anggap China Ancaman Ekonomi RI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular