Ada Laporan Warga DKI Jakarta Mulai Sulit Cari RS, Benar?

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
27 January 2022 10:39
Sejumlah pekerja menyelesaikan pembangunan ruangan darurat Covid di RSUD Koja, Jakarta, (24/6/2021). Ruangan Instalasi Gawat Darurat (IGD) Covid-19 terus ditambahkan agar dapat menerima parsien Covid-19. Dilokasi banyak warga berdatangan dengan mobil ambulans dan mobil pribadi dengan gejala ringan.  (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Sejumlah pekerja menyelesaikan pembangunan ruangan darurat Covid di RSUD Koja, Jakarta, (24/6/2021). Ruangan Instalasi Gawat Darurat (IGD) Covid-19 terus ditambahkan agar dapat menerima parsien Covid-19. Dilokasi banyak warga berdatangan dengan mobil ambulans dan mobil pribadi dengan gejala ringan. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kantor Staf Kepresidenan (KSP) mengaku telah menerima laporan dari masyarakat yang mulai kesulitan mencari rumah sakit, lantaran tingkat keterisian tempat tidur di Jakarta telah mencapai 45%.

Tenaga Ahli Utama KSP Abrahaman Wirotomo mengemukakan tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di sejumlah rumah sakit Jakarta sudah meningkat.

"KSP sudah mulai menerima laporan warga yang kesulitan mencari rumah sakit," kata Abraham dalam keterangan resmi, Kamis (27/1/2022).

Abraham mengemukakan tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit di Jakarta saat ini telah mendominasi oleh pasien yang sifatnya bukan mendesak, atau tanpa gejala dan ringan.

Seharusnya, kata Abraham, masyarakat dan rumah sakit lebih mengutamakan pasien yang sakit berat, masyarakat lanjut usia, dan pasien yang memiliki komorbid.

"Masyarakat tidak perlu panik. Apalagi WHO menyebut varian Omicron lebih ringan ketimbang delta. Yang penting waspada proposional," katanya.

Kendati tingkat keterisian rumah sakit pasien Covid-19 varian Omicron mulai meningkat, namun Abraham memastikan, sampai saat ini ketersediaan tempat tidur masih mencukupi.

"Konversi bed untuk Covid-19 terus dilakukan, dan untuk stok obat-obatan di RS juga sudah didistribusikan oleh Kemenkes," jelasnya.

Abraham mengimbau kepada masyarakat yang terpapar varian Omicron tanpa gejala atau ringan dapat memanfaatkan layanan isolasi mandiri dan telemedisin.


(cha/cha)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Moeldoko Apresiasi Kontribusi Para CEO Indonesia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular