Soal Kenaikan Tarif KRL, Menhub: Belum Ada Putusan!
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menegaskan kenaikan tarif KRL masih dibicarakan dan belum ada putusan. Sebelumnya tarif KRL diwacanakan naik sekitar Rp2.000 menjadi Rp5.000.
"Dan belum ada putusan (sampai saat ini, Red)," jelasnya dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi V DPR RI, Rabu (26/1/2022).
Budi Karya menjelaskan menaikkan tarif KRL itu tidak mudah. Karena satu sisi usulannya butuh peningkatan tarif, namun kondisi masyarakat masih sulit saat ini.
"Tarif kereta itu posisi yang tidak mudah. Tapi kami mempertimbangkan usulannya dan kami cari jalan terbaik mencari solusi. Satu sisi kami mengerti masyarakat susah tapi beberapa pengamat menganjurkan kami untuk naik," jelasnya.
Sebelumnya, usulan kenaikan tarif KRL ini masih dibahas Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan. Usulan itu muncul setelah otoritas perhubungan melakukan survei.
Pelaksana Tugas Kepala Sub Direktorat Penataan dan Pengembangan Jaringan Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Arif Anwar mengemukakan ada usulan kenaikan tarif KRL sebesar Rp2.000. Namun, tarif KRL per 10 km tetap diberlakukan sebesar Rp1.000.
"Kita akan usulkan penyesuaian tarif kurang lebih Rp2.000 pada 25 km pertama. Jadi kalau yang semula sebesar Rp3.000 untuk 25 km, ini jadi Rp5.000," kata Arif dalam sebuah diskusi, Rabu (12/1/2022).
Mengutip dokumen yang dipaparkan Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, rencana kenaikan tarif KRL akan diberlakukan pada 1 April 2022 mendatang.
Arif mengemukakan, rencana kenaikan tarif KRL ditentukan dengan survei ability to pay-willingness to pay (ATP/WTP) yang dilakukan oleh pemerintah kepada masyarakat.
Survei tersebut dilakukan untuk melihat kemampuan dan keinginan membayar untuk ongkos KRL. Khusus di Jabodetabek, rata-rata ATP sebesar Rp8.486 untuk ongkos KRL Sementara untuk WTP pada KRL sebesar Rp4.625.
Arif mengatakan kenaikan tarif KRL tak lepas setelah tidak pernah ada kenaikan sejak 2015 lalu.
(dce/dce)